Menurut adat tradisional Tiongkok, saudara ipar dan saudara ipar tidak boleh duduk bersama atau berbicara satu sama lain.
Meski tidak menghukum Feng Run, konon kaisar mengungkapkan bahwa ia berharap sang permaisuri bunuh diri.
Kaisar Xiaowen kemudian menyatakan, "Wanita ini ingin menusukkan pisau ke tulang rusukku. Karena dia putri dari klan Janda Permaisuri Wenming, saya tidak bisa menggulingkannya, tapi saya berharap suatu hari dia akan menemukan hati nuraninya dan bunuh diri. Jangan percaya bahwa aku memiliki perasaan yang tersisa untuknya."
Setelah kedua pangeran keluar, Kaisar Xiaowen memberi istri favoritnya selamat tinggal terakhir, menunjukkan bahwa dia tidak akan melihatnya lagi.
Para selir masih menyambutnya sebagai permaisuri, tetapi Kaisar Xiaowen memerintahkan putra mahkotanya Yuan Ke untuk tidak melihatnya lagi.
Kemudian, ketika Kaisar Xiaowen sakit parah, konon dia meninggalkan instruksi kepada Yuan Xie untuk memaksa Permaisuri Feng bunuh diri setelah kematiannya sendiri.
Tetapi untuk menguburnya dengan kehormatan kekaisaran tetap untuk menghindari rasa malu bagi klan Feng.
Kaisar kemudian meninggal pada tahun 499, dan Yuan Xie mengirim pejabat istana Bai Zheng untuk memberinya racun.
Permaisuri Feng menolak untuk meminum racun itu, dengan menyatakan, "Suamiku tidak memerintahkan seperti itu! Putrilah yang ingin membunuhku."
Bai menangkapnya secara fisik dan memasukkan paprika beracun ke dalam mulutnya, dan dia meninggal. Dia dimakamkan dengan kehormatan kekaisaran bersama suaminya.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR