Temui Khutulun yang Tinggi dan Begitu Kuat, Cicit Genghis Khan yang Diperebutkan Para Pangeran Tapi Tak Ada yang Menang Gulat Melawannya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Khutulun, Cicit Genghis Khan yang Diperebutkan Para Pangeran Tapi Tak Ada yang Menang Gulat Melawannya
Khutulun, Cicit Genghis Khan yang Diperebutkan Para Pangeran Tapi Tak Ada yang Menang Gulat Melawannya

Intisari-Online.com- Khutulun adalah seorang wanita bangsawan Mongolia yang hidup pada masa Kekaisaran Mongolia.

Dia tercatat sebagai pejuang hebat dan terkenal karena kecakapannya bergulat.

Ayahnya adalah Kaidu, cucu Ogedei Khan putra Gengis Khan dan sepupu dari Kublai Khan.

Tidak seperti Kublai Khan, yang mendirikan Dinasti Yuan dan mengadopsi gaya hidup orang-orang Cina, Kaidu memilih untuk mempertahankan gaya hidup nomaden.

Khutulun dibesarkan oleh ayahnya dengan cara hidup nomaden , seperti 14 saudara lelakinya yang lain.

Latihannya meliputi gulat, menunggang kuda, dan memanah.

Salah satu sumber informasi tentang Khutulun berasal dari tulisan-tulisan Marco Polo.

Pelancong Venesia itu menulis bahwa Khutulun begitu tinggi dan kuat.

Baca Juga: Kota-Kota yang Didatangi Langsung Jiper Ketika Ia Datang, Inilah Genghis Khan dan Kekejaman Tanpa Ampunnya, Sampai Pernah Mengaku Dirinya 'Hukuman Dari Tuhan' dan Buat Gunung Dari Tulang Korbannya

Baca Juga: Terlatih Bertempur, Inilah 'Para Budak' yang Mengalahkan Bangsa Mongol di Perang Ain Jalut hingga Merusak Citra Tak Terkalahkan Keturunan Genghis Khan

Selain itu, Marco Polo menulis bahwa keberanian Khutulun dalam pertempuran juga tidak ada duanya.

Tantangan Gulat Khutulun

Khutulun
Khutulun

Menurut Marco Polo, ketika Khutulun sudah cukup umur, Kaidu ingin menikahkannya.

Khutulun, bagaimanapun, menolak, namun menetapkan syarat bahwa dia hanya akan menikahi pria yang mampu mengalahkannya gulat.

Kaidu menyetujui permintaan putrinya, dan mengizinkannya menikahi pria pilihannya.

Karena Khutulun adalah putri dari salah satu pria paling kuat di kekaisaran, banyak pria tergoda untuk mencoba keberuntungan mereka.

Jadi, tidak butuh waktu lama sebelum banyak pelamar tiba di istana Kaidu.

Namun, tidak ada yang mampu mengalahkan Khutulun.

Baca Juga: Bangkai Kapal Berusia 700 Tahun dari Masa Keturunan Genghis Khan Memerintah China Ditemukan, Ada Patung Singa Jinak dan 100 Artefak Lainnya

Baca Juga: 'Perang Akan Terjadi, Hanya Tuhan yang Tahu,' Saat Genghis Khan Hendak 'Meniupkan Badai' Perang terhadap Syah Persia hingga Dirikan Menara Kematian

Rupanya, dia mendapatkan lebih dari 10.000 kuda dari mengalahkan pelamarnya.

Akhirnya, seorang pangeran muda tiba, yang langsung disukai Kaidu.

Khutulun diminta oleh ayahnya untuk sengaja mengalah, namun menolak perintah itu, dia pun mengalahkan sang pangeran.

Marco Polo tidak menyebutkan nasib Khutulun, meskipun sumber lain menyatakan bahwa ia akhirnya menikah.

Beberapa menyatakan bahwa dia akhirnya menikahi seorang tahanan perang.

Sementara yang lain berspekulasi bahwa dia menikah dengan seorang prajurit dari pasukan ayahnya.

Putri Khutulun Menginspirasi Opera

Kaidu meninggal pada 1301 dan beberapa orang mengklaim bahwa dia ingin Khutulun menggantikannya setelah kematiannya.

Baca Juga: Ternyata Ada Alasan Tak Terduga Ini Mengapa Bangsa Mongol yang Dikenal Buas dan Tanpa Ampun Gagal Menginvasi Eropa Padahal Wilayah Kekuasaannya Begitu Luas

Baca Juga: Meski Dikenal sebagai Gerombolan Buas yang Tanpa Ampun Habisi Musuhnya, Kekaisaran Mongol Genghis Khan Ternyata 'Mengubah Dunia' dengan Penemuan-penemuan Jenius Ini

Ini tidak berjalan baik dengan saudara-saudaranya dan Kaidu digantikan oleh salah satu putranya sebagai gantinya.

Khutulun diperkirakan telah meninggal sekitar tahun 1306, hanya beberapa tahun setelah ayahnya.

Menariknya, karakter Turandot (dipopulerkan oleh komposer Italia Giacomo Puccini dalam opera dengan nama yang sama) dianggap terinspirasi oleh sosok Khutulun.

Baca Juga:Kisah Keturunan Bangsawan Inggris yang Miliki 'Kembaran Setan' dan Kerap Dengar Bisikan dari Wajah Keduanya

Artikel Terkait