Pada Agustus 2021, Taliban memasuki Kabul dan mengklaim menguasai Afghanistan.
Dengan menguasai sebagian besar Afghanistan, Taliban memiliki akses mudah ke sumber daya militer besar yang ditinggalkan oleh AS.
"Senjata yang diperoleh AS tidak hanya membantu Taliban dengan cepat memasuki Kabul, tetapi juga membantu kelompok itu mengkonsolidasikan kekuatan di kota-kota yang tersisa di Afghanistan," kata Raffaello Pantucci, seorang rekan senior di Pusat Studi Internasional. .
Banyak gambar yang beredar di jejaring sosial menunjukkan bahwa pejuang Taliban telah mengganti Ak-47 mereka dengan senapan mesin M4 Carbine dan M16 buatan AS.
Sarana transportasi yang disukai untuk kelompok militan Taliban adalah kendaraan lapis baja tahan ranjau Humvee AS.
Menurut AP, pasar senjata pasar gelap "berkembang" di Afghanistan setelah penarikan AS.
Ini tidak hanya membantu Taliban meningkatkan pendapatan, tetapi juga meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan bahkan lebih jauh ke Afrika.
"Belum lagi pejuang Taliban bisa menerbangkan pesawat AS. Perebutan senjata Amerika sudah merupakan kemenangan dalam hal perang psikologis," kata Elias Yousif, seorang ahli di Pusat Kebijakan Internasional (AS).
Ahli Elias Yousif khawatir bahwa, seperti pada tahun 1990, AS mungkin harus mengirim mata-mata untuk menembus pasar gelap Timur Tengah untuk membeli kembali helikopter dan pesawat tempur yang sama yang pernah membantu Afghanistan.
"Jumlah senjata yang diperoleh dari AS dapat membantu perdagangan Taliban secara bebas selama beberapa dekade.," katanya.
"Saat ini, Taliban hanya menggunakan sebagian kecil darinya untuk mengendalikan wilayah itu," kata Nils Duquet, penjabat direktur Institut Perdamaian Flemish Nils Duquet.
Afghanistan terkurung daratan, sehingga mengangkut peralatan militer dari negara itu kembali ke AS tidaklah mudah.
AS harus menemukan cara untuk memulihkan beberapa senjata berat di tangan Taliban.
Washington dapat meminta bantuan dari beberapa sekutunya di kawasan untuk melakukan hal ini.
Namun, pengangkutan senjata dalam jumlah besar di kawasan Timur Tengah dapat menyebabkan beberapa konsekuensi yang tidak terduga, mempengaruhi kehidupan masyarakat seperti yang terjadi di Irak pada tahun 2011, menurut CNN.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR