Intisari-Online.com - Singapura mengambil sikap tegas terhadap invasi Rusia.
Melansir Channel News Asia, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Jumat (1 April) memilih untuk menegakkan prinsip kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.
Posisi ini diambil Singapura “secara konsisten” selama bertahun-tahun.
Lee berkata: “Kami telah memilih prinsip dan kami menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang sesuai dengan kepentingan nasional jangka panjang kami, dan kami menjunjungnya secara konsisten.”
Salah satu prinsip fundamental tersebut adalah tidak melanggar integritas teritorial dan kedaulatan negara.
Prinsip tersebut diabadikan dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sekarang “dipertaruhkan” di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
“Itu adalah prinsip dasar yang sangat penting bagi kami karena jika itu dipertaruhkan, maka apa dasar kami untuk mengatakan bahwa kami berhak untuk hidup, dan atas keamanan dan keselamatan di dunia,” kata Perdana Menteri.
“Oleh karena itu, kami mengambil sikap yang kuat,” tambahnya, menunjuk pada pengumuman negara yang besarnya setara Jakarta itu pada Februari untuk menjatuhkan sanksi keuangan dan kontrol ekspor pada Rusia.
Konsistensi Singapura
Singapura memegang pendirian yang jelas ini secara konsisten selama bertahun-tahun, seperti ketika menentang invasi Vietnam ke Kamboja pada tahun 1978, kata Lee.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR