Pada Oktober 2001, setelah serangan teroris 9/11, AS dan sekutunya mengorganisir serangan udara terhadap Taliban di Afghanistan.
Taliban telah diusir dari Kabul, tetapi AS dan sekutunya juga harus memiliki kehadiran militer di Afghanistan dengan tujuan untuk sepenuhnya melenyapkan kelompok pemberontak ini.
Untuk mendukung pemerintahan Presiden Hamid Karzai, AS telah menyumbangkan miliaran dolar senjata ke Afghanistan.
Menurut Kantor Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR), pada 30 Juni 2021, Washington telah memberikan lebih dari 144 miliar dollar AS bantuan ke Afghanistan.
Di mana 88,61 miliar dollar AS di antaranya dihabiskan untuk pengadaan dan pemeliharaan senjata, memastikan keamanan.
"Kami telah menyediakan Afghanistan dengan segala cara. Saya ulangi, dengan segala cara," kata Presiden AS Biden pada tahun 2021 sebelum memutuskan untuk menarik pasukan dari Afghanistan.
Joe Biden memang tidak berlebihan saat membuat pernyataan di atas.
Dari April hingga Juli 2021, AS menyerahkan kepada Pasukan Pertahanan dan Keamanan Afghanistan (ANDSF) 6 pesawat serang A-29, 174 kendaraan lapis baja Humvee, lebih dari 10.000 peluru artileri dan jutaan peluru senapan mesin, menurut The Diplomat.
Helikopter dan pesawat tempur utama yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Afghanistan (AAF) antara lain UH-60 Blackhawks, MD-530, A-29 Super Tucano, C-130 Hercules, C-208, AC-208, yang semuanya dibantu oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
Namun, setelah penarikan AS, angkatan bersenjata Afghanistan terbukti lemah terhadap Taliban dan dengan cepat meletakkan senjata mereka dan menyerah.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR