Penyebab masalah ini adalah bahwa AS telah secara kuat "menggelonggong" ribuan rudal Stinger untuk Mujahidin tanpa mempertimbangkan jumlah yang diperlukan.
Mundurnya Uni Soviet menyebabkan pemerintahan Republik Demokratik Afghanistan Presiden Najibullah semakin kolaps.
Pada April 1992, para pejuang Mujahidin memasuki Kabul.
Di bawah kepemimpinan kelompok Mujahidin, situasi di Afghanistan semakin tidak stabil.
Taliban, sebuah kelompok pemberontak yang didirikan pada September 1994, percaya bahwa penyebab perang terus-menerus di Afghanistan adalah kegagalan.
Kepemimpinan untuk menegakkan hukum Syariah secara ketat dan dengan tegas menentang faksi Mujahidin yang berkuasa diperlukan dalam pandangan Taliban.
Dengan dukungan Pakistan, Taliban membeli sejumlah besar senjata AS yang telah dikirim ke Afghanistan dan semakin kuat.
Pada tahun 1995, Taliban menyerang ibukota Kabul dengan ganas, pemerintah Burhanuddin Rabbani, komandan Mujahidin, yang didukung oleh AS digulingkan.
Setelah banyak kampanye sukses berturut-turut, pada tahun 1996, Taliban memasuki Kabul, Burhanuddin Rabbani dan banyak pejabat kabinet harus melarikan diri ke luar negeri.
Pada tahun 1998, Taliban menguasai lebih dari 90% Afghanistan.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR