Namun, dia selamanya hidup dalam pengasingan dan melakukan ritual bunuh diri pada tahun 1854.
Dia digantikan oleh putri sulungnya Masalanabo Modjadji II, yang memerintah sampai 1894 ketika dia juga melakukan ritual bunuh diri.
Dia dilaporkan memiliki anak, namun tampaknya dia tidak memiliki anak perempuan atau anak perempuannya mendahuluinya saat dia menamai anak perempuan saudara perempuannya sebagai ahli warisnya.
Khesetoane Modjadji III memerintah dari tahun 1895 hingga 1959.
Putrinya adalah Makoma Modjadji IV yang melanggar tradisi dan menikah dengan Andreas Maake.
Dia memerintah dari tahun 1959 hingga 1980 dan digantikan oleh putrinya Mokope Modjadji V.
Dia memiliki tiga anak, termasuk pewaris Putri Makheala tetapi tragisnya, dia meninggal dua hari sebelum ibunya pada tahun 2001.
Putri Makheala menjadi Ratu Hujan berikutnya sebagai Makobo Modjadji VI pada usia 25 tahun.
Ia dinobatkan pada tahun 2003, tetapi beberapa menganggapnya terlalu modern untuk menjadi Ratu Hujan.
Tragisnya, Ratu Hujan muda meninggal hanya dua tahun kemudian, secara resmi karena meningitis kronis, tetapi ada banyak rumor seputar kematiannya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR