Penulis
Intisari-Online.com – Lady Jane Grey dikenal sebagai Ratu Inggris untuk periode singkat selama sembilan hari.
Tak lama setelah dimahkotai, gelarnya pun berakhir, dia dituduh melakukan pengkhianatan, dan kemudian dieksekusi terutama karena iman Protestannya.
Tanggal kelahiran pasti Lady Jane Grey tidak diketahui, kemungkinan Oktober 1537 atau lebih awal tahun itu, bahkan mungkin tahun 1536.
Jane adalah putri tertua Henry Grey, Adipati Suffolk ke-1, dan Lady Frances Brandon.
Ibu Jane, Lady Frances, adalah putri tertua Mary, adik perempuan Raja Henry VIII.
Jadi, Jane dan ketiga saudara perempuannya adalah cucu dari Henry VIII.
Dalam tumbuh kembangnya, Jane menerima pendidikan dalam bahasa Italia, Latin, Yunani, dan Ibrani.
Jane juga sangat berkomitmen pada imannya sebagai seorang Protestan.
Orangtuanya keras dan ketat dengannya, yang menurut pandangan orang lain tidak normal untuk saat itu.
Jane meninggalkan rumah, kemudian tinggal bersama Thomas Seymour, paman Edward VII, pada awal 1547.
Thomas Seymour menikahi Catherine Parr, janda Henry VIII.
Namun, Catherine meninggal pada tahun berikutnya bulan September, saat melahirkan.
Setelah ini semua terjadi, Jane pun pindah.
Pada musim semi tahun 1553, Jane bertunangan dengan Lord Guildford Dudley.
Ayahnya, John Dudley, Adipati Pertama Northumberland, adalah orang paling berkuasa di negara itu saat itu.
Jane dan Lord Dudley menikah pada 25 Mei 1553.
Undang-undang Suksesi Ketiga Henry VIII tahun 1544 memasukkan Jane sebagai pewaris takhta.
Tetapi, ketika Edward VI sedang sekarat pada tahun 1553, dia menunjuk Jane sebagai penggantinya.
Pada tanggal 6 Juli 1553, Edward VI meninggal.
Tiga hari kemudian, Jane mengetahui bahwa dia akan menjadi ratu, dia dinobatkan pada 10 Juli 1553.
Namun, Jane menolak untuk mengizinkan suaminya menjadi raja, sebaliknya dia ditawari posisi Duke of Clarence.
Tidak lama setelah dia naik takhta, Jane dan suaminya didakwa dengan pengkhianatan tingkat tinggi.
Pada 13 November, persidangan mereka pun berlangsung.
Jane, suaminya, saudara laki-lakinya, dan mantan Uskup Agung Canterbury, semuanya dinyatakan bersalah.
Secara khusus, Jane dinyatakan bersalah karena dia menandatangani dokumen sebagai ‘Ratu Jane’.
Jane kemudian dibakar hidup-hidup di menara, atau dipenggal kepalanya.
Ratu baru, Mary, yang memilih hukuman apa pun yang dirasanya cocok untuk Jane.
Bulan Februari 1554, melansir History of Royal Woman, Thomas Wyatt memimpin pemberontakan Protestan.
Jane tidak ada hubungannya dengan pemberontakan, tetapi itu digunakan sebagai alasan lain untuk mengeksekusinya.
Awalnya eksekusi mati Jane dan suaminya akan diadakan pada tanggal 9 Februari 1554.
Diundur tiga hari karena disepakati bahwa Jane harus mengalami iman Katolik.
Pada hari eksekusi, 12 Februari 1554, Lord Guildford Dudley diambil dari menara dan dipenggal.
Mereka membawa jenazahnya kembali ke menara untuk ditunjukkan kepada Jane.
Jane kemudian dibawa untuk dipenggal seperti suaminya.
Jane diketahui membacakan ucapan dan kata-kata terakhir yang diucapkan oleh Yesus.
Kemudian, dia dan suaminya dimakamkan di Kapel St. Peter dan Vincula.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari