Intisari-Online.com – Inilah kisah Ratu Hujan, atau Modjadji, yaitu Ratu Balobedu turun-temurun.
Orang Balobedu tinggal di provinsi Limpopo di Afrika Selatan.
Namun, tidak seperti banyak monarki lainnya, suksesi di kerajaan ini berdasakan matrilineal, yang berarti anak perempuan tertua menjadi ahli waris dan laki-laki dilarang mewarisi takhta.
Sejarah Ratu Hujan didasarkan pada beberapa cerita, salah satunya menyatakan bahwa kepala pada abad ke-16 diberitahu bahwa dengan menghamili putrinya, maka dia akan mendapatkan keterampilan membuat hujan.
Ratu Hujan hampir tidak terlihat oleh orang-orangnya, dan dia berkomunikasi melalui anggota dewan laki-laki.
Ketika Ratu Hujan meninggal, tubuhnya digosok sedemikian rupa sehingga kulitnya terlepas.
Kulit ini kemudian disimpan dan digunakan untuk membuat pot hujan.
Dia tidak seharusnya menikah tetapi akan memiliki anak dari kerabatnya.
Secara tradisional, jika dia hampir mati, maka dia menelan racun dan menunjuk putri sulungnya sebagai penggantinya. Ratu Hujan dirawat oleh wanita yang disebut "istri".
Ratu Hujan pertama adalah Maselekwane Modjadji I yang memerintah dari tahun 1800 sampai 1854.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR