Intisari-Online.com-Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan BiologiRusiaIgor Kirillov mengatakan Amerika Serikat telah menguji obat-obatan yang belum disetujui di AS dan Kanada pada prajurit Ukraina.
"Saya ingin mencatat bahwa pekerjaan seperti itu dilarang di AS dan dilakukan oleh Kementerian Pertahanan (AS) di luar negeri," kata Kirillov, dikutip dari Kantor BeritaRusia,TASS, Kamis (24/3/2022).
Kirillov menjelaskan, menurut data yang dipublikasikan di media Bulgaria, sekitar 20 tentara Ukraina tewas dan 200 lainnya dirawat di rumah sakit selama eksperimen di laboratorium Kharkov saja.
"Kami telah menyebutkan studi yang merupakan bagian dari proyek UP-8, yang melibatkan lebih dari 4.000 orang," tambah dia.
MelansirKompas.com, Kirillov mengatakan bahwa pendekatan yang tidak dapat diterima seperti itu, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah AS, merupakan bisnis biasa bagi perusahaan farmasi besar.
Selain itu, kiniRusia juga telah mengeluarkan penyelidikan setelah beredar video secara online yang diduga menunjukkan penyiksaan terhadap tawanan perang di tangan prajurit Ukraina.
"Video yang beredar online menunjukkan tentara yang ditangkap ditembak di kaki dengan bantuan medis," kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan pada Minggu (27/3/2022).
Mereka mengungkap bahwa, Kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin, telah memerintahkan penyelidik untuk mencari tahu kebenaran dari insiden yang terekam itu.
Dia meminta penyelidik mengumpulkan dan mencatat bukti, serta mengidentifikasi semua orang yang terlibat di dalamnya untuk kemudian membawa mereka ke pengadilan.
Meskipun tidak segera jelas di mana atau kapan video itu diambil, dikutip dari Russia Today (RT), Komite Investigasi Rusia menuturkan, beberapa laporan menunjukkan insiden itu kemungkinan terjadi di sebuah kompleks militer yang terletak di wilayah Kharkov, Ukraina timur, yang digunakan oleh unit-unit "nasionalis".
RT melaporkan ada beberapa video yang terkait insiden dugaan penyiksaan tawasan perang oleh pasukan Ukraina yang beredar selama akhir pekan lalu di dunia maya.
Disebut bahwa beberapa video tampaknya diambil di fasilitas yang sama, tapi tidak diketahui secara pasti lokasinya.
Kekejaman ekstrem yang ditampilkan dalam video tersebut telah menuai kecaman, bahkan dari tokoh-tokoh pro-Ukraina.
(*)