Ia mengatakan kepada Bennet, bahwa ia tak percaya jika perundingan dilakukan di Rusia, Ukraina dan Belarusia, sehingga merasa Yerusalem adalah tempat terbaik.
“Itu bukan tempat di mana kita bisa mencapai pemahaman tentang mengakhiri perang, saya tak berbicara tentang pertemuan teknis tetapi pertemuan antara pemimpin,” ungkapnya.
“Saya percaya Israel bisa menjadi tempat seperti itu, terutama Yerusalem. Saya pikir begitu, dan telah mengatakan itu kepada Bennett,” lanjutnya.
Seorang sumber pemerintahan Israel mengungkapkan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memikirkan tawaran itu, tetapi menegaskan terlalu dini menilai peluangnya.
Kemungkinan melakukan perundingan di Yerusalem pun disambut baik Duta Besar Israel untuk Ukraina, Michael Brodsky, yang untuk sementara sudah kembali ke Israel.
“Ide untuk melakukan perundingan di Yerusalem sebelumnya sudah disorongkan. Jika bisa berkontribusi, saya pikir kita bisa sepakat dan mengambil langkah maju untuk ide tersebut,” tuturnya.
Namun, pernyataan Zelensky itu muncul setelah seorang pejabat senior Ukraina mengungkapkan Bennett merayu Zelensky untuk memenuhi permintaan Putin agar penyerangan bisa berhenti.
Tuduhan itu pun langsung dibantah oleh pihak Israel.
KOMENTAR