Intisari-Online.com - Melansir Reuters, Selasa (28/3/2022), utusan Ukraina memohon kepada Israel untukmemberi lebih banyak bantuan perang.
Sementara menteri luar negeri Israel telah mengutuk invasi Rusia, retorikaPerdana Menteri Naftali Bennett jauh lebih berhati-hati.
Atas perintah Kyiv, dia mengusulkan Israel menengahi pembicaraan damai.
Dia jugamenyuarakan solidaritas dengan Ukraina dan mengirim bantuan kemanusiaan.
Duta Besar Yevgen Korniychuk mengatakan Israel belum memenuhi permintaan Ukraina atas"senjata pertahanan" seperti yang diberikan oleh kekuatan Barat.
"Kami ingin Israel mendukung kami dengan segala cara di hari-hari yang sulit ini."
"Atas nama kemanusiaan, pahamilah kebutuhan rakyat kami,"katanya kepada wartawan.
Israel sendiri sangat berhati-hati dan tidak ingin terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.
Hal itu lantarankarena Moskow juga menempatkan pasukannya di Suriah seiring konflik yang terjadi antara Israel dan Suriah.
Sementara, Rusia memihak pada Suriah dan menekan Israel untuk menghentikan serangan.
Bennett mengatakan "pendekatan terukur dan bertanggung jawab" Israel terhadap krisis "memungkinkan kita tidak hanya untuk menjaga kepentingan kita, tetapi juga berguna -- untuk menjadi pemain yang kredibel."
"Kamidapat berkomunikasi langsung dengan kedua pihak, dan membantu sebagaimana diperlukan".
"Dan kami memang membantu -- diam-diam," katanya dalam pidato di markas intelijen Mossad, menurut kantornya.
Israelmengatakan pihaknya fokus pada 40.000 orang Yahudi Ukraina dan 180.000 orang Ukraina dengan ikatan keluarga Yahudi yang mungkin ingin berimigrasi.
Tahun lalu, ketika ketegangan antara Ukraina dan Rusia mulai meningkat pada bulan November, beberapa pejabat Israel mengatakan mereka sedang mempersiapkan gelombang imigrasi massal dari Ukraina.
Rencananya200.000 orang Yahudi yang memenuhi syarat dapatberimigrasi ke Israel di bawah Hukum Pengembalian.
Sejauh ini, gelombang tersebut belum terwujud dalam skala seperti yang direncanakan tersebut.
Namun kedutaan Israelbersama dengan kedutaan asing lainnya, dari Kyiv ke Lviv,bulan ini telah mendaftarkan permohonan dari sekitar 3.000 warga Ukraina yang belum menjadi warga negara Israel untuk berimigrasi ke sana.
(*)