Penulis
Intisari-online.com - Pada 8 Maret, ketika Rusia mengumumkan pembukaan koridor kemanusiaan bagi orang-orang untuk mengungsi di lima kota besar di Ukraina.
Kiev mengumumkan bahwa tentara Rusia menghadapi semakin banyak kesulitan dan serangan balik.
Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Oleksiy Arestovych, penasihat senior Presiden Ukraina Zelensky, mengatakan bahwa kemajuan tentara Rusia di banyak kota telah melambat.
"Tingkat kemajuan tentara Rusia telah melambat secara signifikan. Bahkan di beberapa tempat, mereka bahkan harus berhenti dan melakukan serangan balik," kata Arestovych.
Pada 7 Maret, Komando Marinir Ukraina juga mengumumkan penghancuran 30 helikopter militer Rusia dalam serangan balik di bandara Chornobaivka dekat kota Kherson.
"Pada malam hari, tentara menembaki lapangan terbang Chornobaivka dekat Kherson," komandan Marinir Ukraina mengumumkan.
"30 helikopter Rusia hancur, personel dan peralatan militer mereka juga menderita kerugian besar," katanya.
Pada hari yang sama, tentara Ukraina juga mengumumkan serangan balik dan merebut kembali kota Chuhuiv dari Rusia. Militer Rusia tidak mengkonfirmasi informasi di atas.
Sementara Kiev berulang kali menyatakan serangan balik dan menang.
Institute for the Study of War (ISW) mengatakan bahwa, setelah menyelesaikan evakuasi warga sipil melalui koridor kemanusiaan, militer Rusia akan meluncurkan serangan besar-besaran yang ditujukan ke kota-kota besar di Ukraina.
"Tentara Rusia memusatkan pasukannya di pinggiran timur, barat laut dan barat Kiev untuk bersiap melancarkan serangan besar dalam 96 jam ke depan," kata ISW pada 8 Maret.
Menurut ISW, militer Rusia telah mengatasi kesulitan logistik tetapi sengaja "stagnasi" dalam beberapa hari terakhir.
"Militer Rusia memobilisasi bala bantuan untuk mengatur serangan artileri, pesawat dan rudal terhadap Kiev," ISW memperingatkan.
Menurut ISW, militer Rusia mungkin "mengambil langkah mundur untuk mengambil beberapa langkah maju" di Ukraina.
Dalam perkembangan lain, Presiden Ukraina Zelensky pada 8 Maret mengkritik Barat karena "meninggalkan" Ukraina di tengah serangan udara Rusia.
"Kami telah mendengar banyak janji selama 13 hari terakhir. Selama 13 hari, mereka berjanji untuk membantu kami melindungi labu, bahwa akan ada pejuang," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting di Telegram.
"Pada akhirnya kami tidak mendapatkan apa-apa," paparnya.
"Tanggung jawab ini terletak pada para pemimpin di Barat yang tidak dapat membuat keputusan selama 13 hari terakhir," tambah Zelensky.