Negaranya Diobrak-Abrik Rusia, Ternyata Ukraina Kepergok Bangun Laboratorium Senjata Biologis dengan Amerika, Penykit Mematikan Ini Ditemukan Sedang Dipelajari Disana!

Afif Khoirul M

Penulis

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan banyak dari laboratorium ini telah beroperasi sejak kudeta 2014 di Ukraina.

Intisari-online.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Amerika Serikat telah "menutupi" Ukraina dengan jaringan laboratorium biologi yang terhubung dengan Pentagon.

Berbicara pada konferensi pers pada 7 Maret, Jenderal Igor Kirillov, komandan pasukan pertahanan radiasi, kimia dan biologi Rusia.

Mengatakan bahwa ada sekitar 30 laboratorium biologi telah didirikan di Ukraina dan secara aktif bekerja sama dengan militer AS.

Daftar mitra untuk laboratorium ini termasuk Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (DTRA) Pentagon, Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed (WRAIR), fasilitas penelitian biomedis terbesar yang dioperasikan oleh manajemen militer AS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan banyak dari laboratorium ini telah beroperasi sejak kudeta 2014 di Ukraina.

Dan kedatangan mereka bertepatan dengan lonjakan penyakit menular di wilayah tersebut, termasuk campak Jerman, difteri, dan TBC.

Setelah pasukan Rusia mulai melakukan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, laboratorium ini dikatakan bergegas untuk menghancurkan patogen yang mereka pelajari.

Kirillov menambahkan bahwa Moskow telah memperoleh dokumen yang berkaitan dengan proses ini.

Baca Juga: Dikira Kalah Telak Setelah Digempur Rusia, Rupanya Ukraina Sanggup Beri Perlawanan Mematikan Ini, 30 Pesawat Rusia Sudah Jadi Korbannya

rusiaBaca Juga: Perang Amerika vs Rusia Sudah di Depan Mata! Polandia Mendadak Kirim Semua Jet Tempur Era Uni Soviet ke Pangakalan Udara Amerika, Bikin Seluruh Dunia Panik

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa laboratorium mempelajari infeksi berbahaya seperti antraks dan pes.

"Keberadaan sejumlah besar agen biologis menunjukkan bahwa laboratorium ini terlibat dalam beberapa program biologi militer," tambah Jenderal Kirillov.

Khususnya, satu laboratorium di kota Lviv (Ukraina Barat) menghancurkan hingga 320 wadah patogen yang menyebabkan wabah pes, demam Malta, dan penyakit lainnya.

"Jika bukti-bukti ini jatuh ke tangan para ahli Rusia, kami akan dapat membuktikan bahwa Ukraina dan Amerika Serikat melanggar Konvensi Senjata Biologis," kata Kirillov.

"Itulah satu-satunya alasan mengapa mereka harus buru-buru menghancurkan bukti," katanya,

Jenderal Rusia menyatakan keprihatinan bahwa bahan biologis yang diperlukan untuk mempertahankan program biologi militer mungkin telah diangkut dari Ukraina ke Amerika Serikat.

Sebagai tanggapan, Kiev membantah mengembangkan senjata biologis, sementara Washington belum mengomentari klaim militer Rusia.

Moskow telah berulang kali memperingatkan tentang kegiatan laboratorium biologi yang didanai AS yang berlokasi di negara-negara bekas Uni Soviet.

Rusia menuduh Pusat Penelitian Lugar, laboratorium yang didanai AS di Georgia, melakukan sejumlah eksperimen berbahaya.

Pada saat itu, Pentagon membantah tuduhan ini, menyebutnya sebagai "kampanye disinformasi Rusia".

Artikel Terkait