Intisari-Online.com -Miliarder Yahudi Mikhail Fridman dan Oleg Deripaska menjadi oligarki Rusia pertama yang secara terbuka menentanginvasi Presiden Vladimir Putin.
Mereka menyerukan perdamaian dan mengakhiri pertumpahan darah yang terjadi.
Mereka berdua adalah pengusaha terkemuka pertama yang menyuarakan kritik terhadap tindakan Putin.
Hal itu lantaran bisnis merekamenghadapi sanksi Barat karena invasi Rusia ke Ukraina tersebut.
Melansir Haaretz.com, Senin (28/2/2022), Fridman sendiri punya kewarganegaraan gandaRusia-Israel dan seorangdermawan terkemuka perihalYahudi dan Israel.
Dia menyebut konflik itu sebagai “tragedi” dan menyatakan “keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah.”
Dia melanjutkan: “Saya seorang pengusaha dengan tanggung jawab kepada ribuan karyawan saya di Rusia dan Ukraina."
"Namun saya yakin bahwa perang tidak akan pernah bisa menjadi jawaban."
"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun.”
"Saya hanya dapat bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah,” tambahnya.
Forbes menempatkan Fridman sebagai orang terkaya ke 128 di dunia pada tahun 2021.
Dia “tidak membuat pernyataan politik,” karena dia adalah “seorang pengusaha dengan tanggung jawab untuk ribuan karyawan saya di Rusia dan Ukraina.”
Dia mencatat bahwa dia “lahir di Ukraina Barat dan tinggal di sana sampai saya berusia 17 tahun."
"Orang tua saya adalah warga negara Ukraina dan tinggal di Lviv, kota favorit saya."
"Tetapi saya juga telah menghabiskan sebagian besar hidup saya sebagai warga negara Rusia, membangun dan mengembangkan bisnis."
"Saya sangat terikat dengan rakyat Ukraina dan Rusia, dan melihat konflik saat ini sebagai tragedi bagi mereka berdua.”
Taipan aluminium dan energi Deripaska juga memposting di saluran Telegramnya bahwa “perdamaian sangat penting! Negosiasi harus dimulai secepat mungkin!”
Deripaskatelah membantu membiayai program pendidikan yang dikelola oleh Federasi Yahudi di Rusia.
Dia adalah pendiri yayasan amal terbesar di Rusia.
(*)