Dalam hal tersebut, Singapura mengatakan "sangat prihatin" dan "sangat mengutuk" "invasi tanpa alasan" ke Ukraina oleh Rusia.
Sementara, Indonesia menyebut "serangan militer" oleh Rusia "tidak dapat diterima".
Email yang dikirim sekretaris pers Perdana Menteri Malaysia juga menuduh artikel yang diterbitkan Malaysiakini hanya untuk mendapatkan pembaca.
"Kebebasan pers memang memungkinkan Anda untuk menulis dengan bebas, tetapi ada juga kewajiban bagi Anda untuk mengangkat artikel yang menjunjung tinggi kebenaran.
"Artikel yang diterbitkan hanyalah upaya pers Anda hanya untuk mendapatkan pembaca daripada melaporkan kebenaran," tulis surat tersebut.
Untuk diketahui, pernyataan atas perang Rusia-Ukraina dirilis dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Jumat (25/2/2022). Pemerintah Indonesia membuat lima pernyataan atas perang Rusia-Ukraina seperti halnya Malaysia.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Merupakan Hal yang Harus Dipertahankan, Ini Penjelasannya
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR