Intisari - Online.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ketiga dan perhatian seluruh dunia masih tertuju pada operasi militer tersebut.
Indonesia jadi negara yang ikut memperhatikan konflik ini, netizen Indonesia pun ramai membuat berbagai teori mengenai konflik ini.
Banyak dari teori yang dibuat di Twitter oleh netizen sudah ramai meskipun belum tentu benar, untuk itu kami himbau Anda agar mengikuti berita terbaru dari kami atau media resmi lainnya jika mengikuti berita konflik Rusia-Ukraina.
Dunia khawatir serangan Rusia ke negara pecahan Uni Soviet tu bisa memicu konflik dalam eskalasi besar.
Melansir Tribunnews, pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana menyebut konflik Rusia-Ukraina tidak lepas dari ketidakinginan Vladimir Putin melepas legitimasinya.
Putin tidak mendefinisikan serangannya sebagai agresi, tapi Putin bersikeras mempertahankan pengaruh Rusia sejak Ukraina merdeka.
Semakin Ukraina maju dan merdeka, legitimasi Soviet lama semakin pudar.
"Pertama, Rusia mengirim pasukan dalam rangka mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk dari Ukraina.
"Menurut Putin ini bagian dari legitimasi dan aksi mereka sebagai upaya membantu kedua negara dalam menghadapi Ukraina," kata Hikmahanto mengutip Tribunnews Minggu (27/2/2022).
Hikmahanto menambahkan, sejatinya Putin paham betul bahwa operasi militernya telah sesuai Pasal 51 piagam PBB.
KOMENTAR