Intisari-online.com - Beijing dipandang sebagai faktor utama yang berpotensi merusak kampanye tekanan internasional Barat terhadap Moskow.
Menurut Al Jazeera, China dapat menjadi pendukung ekonomi bagi Rusia karena Moskow menghadapi isolasi dan sanksi dari Barat.
Karena semakin banyak negara Barat yang menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.
Beijing telah muncul kembali sebagai pemain utama, berpotensi meminimalkan kerusakan ekonomi ke Rusia dan merusak kampanye tekanan Barat.
Pada 24 Februari, otoritas bea cukai China mengumumkan pencabutan pembatasan impor gandum Rusia, yang menyumbang seperempat dari pasokan global.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada 25 Februari menggambarkan langkah China ini sebagai "tidak dapat diterima".
Dia menuduh Beijing melemparkan "penyelamat" ke Rusia pada saat Moskow meluncurkan kampanye militer di negara lain.
"Langkah Beijing adalah sinyal dukungan," Alicia García Herrero, ekonom Asia Pasifik di Natixis di Hong Kong, Cina, mengatakan kepada Al Jazeera.
"Hal lain yang China ingin dunia, termasuk Barat, lihat adalah bahwa sanksi tidak akan berhasil," tambahnya.
Pada 24 Februari, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menuduh AS "memicu" krisis di Ukraina.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR