Find Us On Social Media :

Perang Berkecamuk, Internet di Ukraina Sampai Terganggu Serangan Rusia Tapi Mengapa Dukungan untuk Pasukan Pendukung Nazi Batalion Azov Masih Dibolehkan Facebook?

By May N, Sabtu, 26 Februari 2022 | 18:40 WIB

Pasukan tentara Batalyon Azov yang ternyata memiliki pandangan neo-Nazi dan mendukung Hitler

Intisari - Online.com - Dunia telah menyaksikan perang modern dengan Rusia menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) dan internet menjadi sumber utama informasi perang ini.

Namun, internet juga menjadi sumber misinformasi perang Rusia-Ukraina.

Melansir english.alarabiya.net, jaringan internet di Ukraina terputus pada 26 Februari 2022 setelah serangan Rusia, terutama di bagian selatan dan timur negara di mana pertarungan paling kuat terjadi.

Pasukan Rusia menguasai sebuah kota di tenggara Ukraina, Melitopol pada Sabtu (26/2/2022), seperti dilaporkan media Rusia Interfax.

Moskow meluncurkan serangan rudal jelajah terkoordinasi dan serangan artileri pada beberapa kota, termasuk ke ibu kota Kyiv.

Konektivitas ke GigaTrans, penyedia utama internet Ukraina, turun sampai di bawah 20% dari tingkat normal sebelum naik ke tingkat lebih tinggi pada Jumat pagi, seperti disampaikan NetBlocks.

"Kami tengah mengamati jaringan nasional pada 87% tingkat biasa, sebuah angka yang menunjukkan gangguan jaringan dan juga penerbangan populasi dan hancurnya rumah-rumah serta bisnis sejak 24 Februari pagi," papar Alp Toker direktur NetBlocks.

"Sementara tidak ada pemadaman skala nasional, hanya sedikit yang didengar dari lokasi yang terdampak paling buruk, dan untuk lainnya ada ketakutan bahwa jaringan dapat memburuk kapan saja, menghapus hubungan dengan teman dan keluarga," ujar Toker.

Baca Juga: Ukraina Terbukti Jadi Korbannya, Terkuak Negara-negara Ini Bisa Jadi Sasaran Amukan Rusia Berikutnya, Negara-negara Eropa Ini Sudah Ketar-ketir

Baca Juga: Kalah Jika Adu Senjata Militer, Pasukan 'Rahasia' Milik Ukraina Malah Bikin Kementerian Pertahanan Rusia Kerepotan, dengan Cara Ini

Gangguan pada jaringan telekomunikasi Ukraina dapat berdampak pada kelompok pertahanan sipil yang telah bergerak untuk mempertahankan kota-kota mereka, tambahnya.

Sementara itu, pejabat Ukraina merilis lebih banyak informasi mengenai tuduhan spionase siber yang dilakukan Belarusia.