Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengecam para pemimpin Eropa atas sikap diam mereka atas keanggotaan NATO di Ukraina setelah agresi Rusia.
Dalam pidatonya, Zelenskiy mengatakan bahwa dia berbicara dengan 27 pemimpin Eropa menanyakan tentang prospek keanggotaan Ukraina dari aliansi NATO tetapi tidak ada yang menjawab dengan tegas.
"Saya telah bertanya kepada 27 pemimpin Eropa apakah Ukraina akan berada di NATO... Semua orang takut, tidak ada yang menjawab," kata Zelenskiy.
‘I have asked 27 European leaders whether Ukraine will be in NATO .... Everyone is afraid, no one answers,’ Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy said in a late night speech https://t.co/Tco566qKpI pic.twitter.com/LZFRh6WM7f
— Reuters (@Reuters) February 25, 2022
Selain itu, Zelenskiy memuji Ukraina atas 'kepahlawanan' mereka dalam menghadapi kemajuan militer Rusia saat ia mencoba meyakinkan warga bahwa pasukan Ukraina "melakukan segala kemungkinan".
Mendesak warga untuk waspada dan mematuhi aturan jam malam, ia memperingatkan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki Kyiv.
Barangkali tak heran jika NATO takut pada Rusia mengingat negara itu memiliki rudal nuklir yang siap menghancurkan tergetnya dalam waktu sekejap.
Rusia memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dengan 6.257 armada.
Ini termasuk 527 rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pembom strategis.
ICBM dapat mencapai kecepatan tertinggi empat mil per detik dalam waktu sekitar sepuluh menit setelah peluncuran.
Hal ini berarti senjata mengerikan tersebut berpotensi mencapai Inggris dari Rusia dalam waktu 20 menit.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR