Arkeolog dari BPCB Jatim, Muhammad Ichwan mengatakan, "Dari hasil ekskavasi ini, kami menemukan struktur seperti kaki candi yang tangganya ada di sisi timur."
"Ketika kami membersihkan struktur tersebut, di sudut timur laut dari struktur tersebut kami mendapatkan prasasti yang terbuat dari batu andesit," ujar Ichwan yang memimpin tim ekskavasi tersebut kepada National Geographic Indonesia.
Berdasarkan hasil pengukuran Ichwan dan timnya, batu prasasti ini memiliki lebar 88 sentimeter, tinggi yang tersisa 91 sentimeter, dan tebal 21 sentimeter.
Ada tulisan di empat sisi batu prasasti tersebut, yakni di sisi depan, belakang, samping kanan, dan samping kiri.
Sisi bawah prasasti yang terpotong tampaknya datar, sedangkan sisi atasnya terlihat berbentuk runcing.
Ichwan meyakini batu prasasti yang mereka temukan ini tidak utuh, hanya bagian atasnya saja.
Sementara bagian bawah batu prasasti ini belum ditemukan.
Meski demikian, ada tulisan angka yang menandakan tahun pembuatan batu prasasti tersebut.
Ada tiga angka dari penanda tahun tersebut yang setidaknya dua angka di depannya masih dapat jelas terbaca.
Ageng Gumelar Wicaksono, seorang pemerhati cagar budaya dan pembelajar bahasa Jawa kuno secara otodidak, mengatakan kepada National Geographic Indonesia bahwa dia bisa membaca sebagian tulisan dari prasasti tersebut berdasarkan foto temuan prasasti yang dibagikan kepadanya.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR