Formosus kemudian diminta oleh orang Bulgaria untuk menjadi Uskup Agung Bulgaria tetapi jabatan ini ditolak oleh Paus Nicholas I.
Muak dengan semua politik Roma, Formosus memutuskan untuk meninggalkan kota itu untuk selamanya.
Sebelum pergi, Formosus meyakinkan Paus John VIII agar Raja Franka, Charles the Bald, dinobatkan sebagai Kaisar Romawi Suci.
Sementara itu, John VIII, yang takut akan saingan potensial untuk tahta kepausan, menuduh Formosus merusak Bulgaria dan merusak otoritas Tahta Suci karena Bulgaria tidak menginginkan Uskup kecuali Formosus.
Pada tahun 876, Formosus dikucilkan dari Gereja.
Namun, ketika John VIII terbunuh pada tahun 882, Formosus diampuni dari semua kejahatan.
Lalu ada Paus Marinus I, Paus Adrian III, dan Paus Stephen V.
Pada tahun 891, Formosus terpilih sebagai Paus, posisi yang dipegangnya sampai kematiannya pada tahun 896 karena stroke (secara resmi 'dilumpuhkan' yang juga bisa berarti kemungkinan keracunan).
Selama menjabat, Formosus membuat banyak musuh di eselon atas kekuasaan di Konstantinopel, Kekaisaran Romawi Suci, Italia, dan di dalam Gereja itu sendiri.
Dia juga terus-menerus terganggu oleh Saracen yang terus-menerus melanggar batas.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR