"Tidak ada yang menang jika konflik pecah. Macron tidak ingin melihat hasil seperti itu. Saya juga," kata Putin kepada wartawan.
Presiden Rusia mengatakan bahwa Kiev tetap bermusuhan, setidaknya dua kali mencoba menyelesaikan masalah separatis di Ukraina timur dengan paksa.
"Apa yang menjamin kami bahwa mereka tidak akan mencoba menggunakan kekerasan lagi," kata Putin.
Dalam pertemuannya dengan Macron, Putin mengungkapkan pandangan bahwa Rusia siap untuk menemukan solusi yang cocok bagi semua pihak untuk mengakhiri krisis Ukraina.
Putin mengatakan bahwa Ukraina harus menghormati perjanjian gencatan senjata di Ukraina timur dan menyelesaikan perselisihan dengan separatis melalui solusi damai.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada media Prancis sebelum tiba di Moskow, mengatakan tujuan Rusia "bukan Ukraina, tetapi untuk memperjelas posisi NATO dan Eropa terhadap Rusia".
Macron mengusulkan sebuah tatanan baru di Eropa berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan dan menghormati kedaulatan di antara bangsa-bangsa.
Presiden Prancis mengatakan dialog yang akan datang dengan Putin bisa cukup untuk mencegah risiko pecahnya perang.
"Dialog intens yang kami lakukan dengan Rusia, serta kunjungan ke Moskow ini, akan mencegah pecahnya perang," kata Macron.
"Kami kemudian akan membahas penurunan ketegangan. Semuanya harus realistis. Yang diperlukan adalah mencegah situasi memburuk," tambah Macron.
Prancis saat ini memegang jabatan presiden bergilir Eropa, bersikeras bahwa diplomasi adalah solusi terbaik untuk menyelesaikan ketegangan.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR