Intisari-Online.com –Para arkeolog sedang bekerja di sebuah penggalian di kota Nijemegen, Belanda.
Mereka dilaporkan menemukan mangkuk kaca biru berumur 2.000 tahun yang terpelihara dengan baik di akhir tahun 2020, lapor Anne Nijtmans untuk surat kabar Belanda de Gelderlander.
Mangkuk seukuran telapak tangan ini telah bertahan berabad-abad terkubur di bawah tanah, tetapi utuh sempurna dengan sedikit atau tanpa keausan.
Para peneliti dan pemerintah kota mengumumkan penemuan mangkuk itu ketika para arkeolog bekerja untuk membersihkan daerah itu.
Itu merupakan bagian dari distrik bisnis Winkelsteeg, sebelum pembangunan perumahan direncanakan di tempat itu.
Mangkuk itu dibedakan dengan pola garis-garis vertikal.
“Mangkuk seperti itu dibuat dengan membiarkan kaca cair menjadi dingin dan mengeras di atas cetakan,” arkeolog utama Pepijn van de Geer memberi tahu de Gelderlander.
“Polanya digambar saat campuran kaca masih cair. Lalu oksidasi logam menyebabkan warna biru.”
Nijmegen merupakan salah satu kota tertua di Belanda, menurut Universitas Radboud setempat, bahkan mungkin kota yang tertua, meskipun beberapa kota mengklaimnya.
Bangsa Romawi Kuno pertama kali mendirikan sebuah kampi militer di dekat lokasi Nijmegen saat ini pada abad pertama Masehi, sekitar waktu pembuatan mangkuk kaca.
Pemukiman itu berkembang dan menjadi kota Romawi pertama di Belanda saat ini, sebutan yang memberi warga kota kewarganegarana Romawi, melansir ARTNews.
Nama Belanda modern Nijmegen berasal dari bahasa latin Noiomagus, yang berarti ‘pasar baru’.
Lokasinya menghadap ke sungai Waal, yang memberi pasukan Romawi keuntungan militer yang strategis dan akses ke rute perdagangan.
Menurut para arkeolog, mangkuk kaca biru itu mungkin dibuat oleh pengrajin Romawi atau dibawa oleh pedagang, mengingat status unik Nijmegen sebagai pusat aktivitas Romawi kuno.
Menurut Van de Greer, mangkuk itu mungkin dibuat di bengkel kaca di Jerman atau Italia, menjadikannya komoditas yang berharga untuk diperdagangkan.
“Bagi penduduk pemukiman di Winkelsteeg, mangkuk ini memiliki nilai yang besar,” kata van de Geer.
Menurutnya, penduduk akan ‘sangat membutuhkan kulit dan suka membeli kulit sapi.’
Para peneliti di Winkelsteeg juga menemukan makam, peralatan makan, dan perhiasan, seperti yang dilaporkan Jasmine Liu untuk Hyperallergic.
Menurt Gelderlander, tim arkeolog berharap untuk terus menyelidiki sampel tanah dari sumur kuno yang ditemukan di situs tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang tanaman yang dibudidayakan di wilayah tersebut.
Sedangkan mangkuk itu, menurut Van de Geer adalah artefak yang ‘sangat istimewa’ dan layak mendapat tempat di koleksi museum.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari