Advertorial

Terkenal Kejam Hingga Dijuluki ‘Raja Haus Darah', Inilah Raja Moulay Ismail, yang Berhubungan Badan Setiap Malam dengan Empat Istri dan 500 Selirnya, Sampai Memiliki Keturunan dengan Jumlah Terbanyak

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Berdasarkan catatan Guinness Book of World Records, raja ini memiliki keturunan tertinggi yang pernah tercatat dalam sejarah.

Sebagai penguasa kedua Dinasti Alaouite, rumah kerajaan yang masih memerintah Maroko hingga saat ini, Moulay Ismail lahir di Sijilmassa, Maroko, sekitar tahun 1645.

Dia merupakan anak ketujuh dari lima belas bersaudara, juga sebagai gubernur Kerajaan Fez dan Maroko utara dari tahun 1667 sampai saudara tirinya meninggal pada tahun 1672.

Moulay Ismail terkenal kejam, bahkan ketika memulai pemerintahannya dia memajang 400 kepala pemberontak di tembok Fez, saat memperebutkan takhta melawan keponakannya sebelum diproklamasikan sebagai Sultan pada tahun 1687.

Pemerintahannya berlangsung selama 55 tahun, terlama dari semua Sultan atau Raja di Maroko.

Pemerintahan Moulay Ismail menjadi sorotan dalam sejarah kerajaan negara itu, bukan hanya karena pemerintahannya terlama dari raja sebelum atau sesudahnya, tetapi merupakan salah satu periode paling penting secara militer.

Sebelum Moulay Ismail memerintah, raja Maroko biasanya mengandalkan suku (yang sering memberontak) untuk memasok mereka dengan laki-laki.

Namun, selama masa pemerintahan Moulay Ismail, dia sangat bergantung pada dua korps militer utama, yaitu Guichs, suku istimewa yang didirikan oleh Moulay Ismail untuk membatasi wilayah subjek.

Baca Juga: Dari 'Yatagan' Pedang Khas Ottoman hingga 'Zulfiqar' yang Diberikan Nabi Muhammad ke Ali ibn Abi Thalib, Begini Kemahsyuran Pedang Perang Berabad-abad

Baca Juga: Maroko Dandani 600 Masjid Jadi Lebih ‘Hijau’ dan Ramah Lingkungan, Manfaatkan Energi Matahari untuk Ciptakan Sumber Daya Terbarukan

Satu lagi, Pengawal Hitam, yang juga dikenal sebagai Abd al-Bukhari (budak Bukhari), pasukan budak kulit hitam, yang mengabdikan diri sepenuhnya kepada Sultan.

Moulay Ismail juga mengendalikan armada besar corsair yang berbasis di Sale Lama (Sale saat ini) dan Sale Baru (Rabat saat ini).

Armada tersebut secara teratur memasok Sultan dengan senjata dan budak Kristen melalui serangannya dari Mediterania ke Laut Hitam.

Melansir Lesson from History, kerajaan Maroko menjalin hubungan diplomatik yang berarti selama pemerintahan Ismail, terutama dengan Prancis, Inggris Raya, dan Spanyol.

Orang Eropa menjulukinya ‘Raja Berdarah’ atau ‘Yang Haus Darah’, karena kekejamannya.

Di Maroko, dia dikenal sebagai ‘Raja Prajurit’.

Menurut Guinness Book of World Records, Moulay Ismail menjadi ayah dari 888 anak, keturunan tertinggi sepanjang sejarah yang dapat diverifikasi.

Dominique Busnot, seorang diplomat Prancis yang sering melakukan ekspedisi ke Maroko, memberikan catatan bahwa Sultan mungkin memiliki 1.171 anak dari empat istri dan 500 selir.

Baca Juga: Ibnu Batutah, Cendekia Muslim yang Habiskan Waktunya Berkelana Keliling Dunia Bahkan Kalahkan Columbus, Sambil Sebarkan Agama Islam

Baca Juga: Giginya Setajam Mata Gergaji, 'Monster Laut' yang Satu Ini Ditemukan di Bawah di Perairan Maroko, Peneliti: 'Keragaman Mosasaurus Hidup di Sini'

Saat catatan itu dibuat, Ismail berusia 57 tahun dan telah memerintah selama 32 tahun.

Diliha dari jumlahnya yang relatif tinggi, sekelompok ilmuwan melakukan simulasi untuk memverifikasi berapa kali Moulay Ismail seharusnya berhubungan badan, hingga menjadi ayah yang memiliki banyak anak, dan berapa banyak istri yang benar-benar dibutuhkan untuk itu.

Menurut simulasi Departemen Antropologi di Universitas Wina, Sultan perlu berhubungan badan rata-rata 0,83 hingga 1,43 kali per hari untuk memiliki banyak keturunan.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa dia membutuhkan harem sebanyak 65 hingga 110 wanita untuk melakukannya, mengingat siklus kesuburan pada wanita.

Meskipun reputasi berdarahnya, namun Moulay Ismail dinyatakan sebagai penguasa pertama Maroko yang akhirnya mengalami perdamaian.

Pemerintahannya dianggap sebagai zaman keemasan yang diatur oleh keamanan dan ketertiban dalam sejarah negara.

Dia bisa menyatukan negara, memperluasnya, dan melakukan konstruksi luar biasa di sekitar kerajaan.

Baca Juga: Kemahsyuran Pedang yang Tangguh Dominasi Peperangan Berabad-abad, dari 'Yatagan' Pedang Khas Ottoman hingga 'Zulfiqar' yang Diberikan Nabi Muhammad ke Ali ibn Abi Thalib

Baca Juga: Hampir 90% Pasiennya Sembuh, Ini 4 Rahasia Maroko dalam Tangani Virus Corona,Salah Satunya Gunakan Obat yang Masih Dilarang WHO

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait