Penulis
Intisari-Online.com – Hidup tokoh Islam yang satu ini menghabiskan waktunya untuk berkelana keliling dunia, bahkan mengalahkan sang penjelajah Columbus, sambil menyebarkan agama Islam.
Tokoh muslim, Ibnu Batutah, yang memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji dan bergelar Syamsudin bin Batutah menyukai dunia penjelajahan.
Ibnu Batutah adalah seorang keturunan Berber (etnis asli dari daerah Afrika Utara timur Lemah Nil), terlahir sebagai putra keluarga Ulama Fikih di Tangier, Maroko, pada 24 Februari 1304 (703 Hijriah).
Saat berumur berumur 21 tahun, Ibnu Batutah berangkat meninggalkan kampung halaman untuk menunaikan ibadah haji, yaitu perjalanan ziarah ke Mekah, yang kala itu lazim memakan waktu hingga enam bulan bulan.
Itulah dimulainya perjalanan penjelajahan Ibnu Batutah.
Dalam berkelana itu beliau bermaksud mengenal budaya yang beragam dari berbagai negara, di samping menyebarkan agama Islam.
Karena pengembaraannya itulah, beliau menjadi terkenal.
Negeri pertama yang dikunjungi oleh Ibnu Batutah adalah Mesir, yang membuatnya takjub saat berkelana.
Saat berkelana membuat Ibnu Batutah bertemu dengan banyak orang di berbagai tempat yang dikunjunginya.
Oleh karena itulah, ia bersumpah untuk mengunjungi tempat sebanyak mungkin sepanjang hidupnya.
Tak hanya itu, beliau pun memutuskan untuk melalui jalan yang berbeda dengan yang sudah pernah dilaluinya.
Perjalanannya itulah yang membuat Ibnu Batutah semakin terkenal.
Kisah penjelajahannya ini bahkan disebut-sebut mengalahkan kehebatan Columbus, sang penjelajah Benua Amerika.
Penjelajahan beliau pun sampai ke negara-negara di Asia Tenggara, bahkan sampai ke tanah air kita, yaitu singgah di Kesultanan Samudra Pasai di kawasan utara Pulau Sumatera, yang kini termasuk dalam wilayah Propinsi Aceh.
Perjalanannya di Sumatera ini dituliskannya dalam sebuah buku perjalanan.
Beliau menyebut Pulau Sumatera sebagai ‘Pulau Jawa yang Menghijau’.
Perjalanan selanjutnya sampai ke Negeri Tiongkok, Spanyol, Afrika Utara, Mali dan Timbuktu, hingga pulang ke Maroko.
Catatan perjalanannya yang dibukukan itu baru tersaingi oleh catatan perjalanan yang dibuat oleh pengembara Italia, yaitu Marcopolo (1254-1324.
Ibnu Batutah meninggal pada usia sekitar 65 tahun pada tahun 1369 di Maroko pada Zaman Bani Marin. (Anika K. Wardhani)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari