Lukai Hati Indonesia Kala Krisis Moneter 1997, Perusahaan Mobil Korea Selatan Ini Kucurkan Investasi Fantastis untuk Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia Semata-mata Kalahkan Jepang

May N

Editor

Presiden Jokowi resmikan pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd
Presiden Jokowi resmikan pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd

Intisari - Online.com -Hyundai Motor menaruh taruhan miliaran dolar untuk produksi mobil listriknya di Indonesia akan mengalahkan keunggulan perdagangan mobil Jepang di pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Melansir Nikkei Asia, perusahaan Korea Selatan tersebut mengadakan showroom otomotif besar di Indonesia, yang dipandu oleh kelompok industri Gaikindo pada pertengahan November lalu.

Showroom dilengkapi dengan booth khusus boyband BTS membantu menarik pengunjung.

Dalam acara tersebut, Hyundai membeberkan sebuah rencana untuk menciptakan jaringan 100 hak penjualan di Indonesia pada akhir tahun, lebih dari 4 kali jumlah di akhir 2020.

Baca Juga: Mobil Listrik Makin Dilirik, Termasuk Indonesia, Inilah Lokasi Para Investor Produsen Otomotif Benamkan Investasi Besar-besaran

Ini bukan upaya pertama Hyundai untuk memasuki pasar Indonesia, dan jalan Hyundai masih lebih panjang.

Antara Januari dan November, Hyundai hanya menjual 2.751 kendaraan di Indonesia, menurut Gaikindo, menyumbang 0.36% saham pasar.

Sementara itu musuh Jepangnya seperti Toyota Motor dan Honda Motor memegang saham pasar gabungan melebihi 90%.

Hyundai melihat mobil listrik sebagai kunci menguasai pasar Indonesia.

Baca Juga: Perkembangan Industri Baterai Mobil Listrik Indonesia Tak Lagi Angan Semata, Produsen Senyawa Lithium Terbesar Ketiga di Dunia Ini Kini Ikut Muluskan Ambisi Luhut dan Jokowi Ini

Perusahaan tersebut telah kucurkan investasi skala besar sebagai bagian pelobian yang meningkat untuk pemerintah Indonesia, yang mencari cara membangun rantai pasokan EV untuk menyerap tenaga kerja.

Hyundai menginvestasikan sebesar USD 1,55 miliar untuk membangun pabrik pertama mereka di Asia Tenggara untuk tahapan finishing di Bekasi.

Pabrik itu akan mulai membuat mobil bertenaga bensin bulan depan dan membuat mobil listrik Maret tahun depan.

Di Kota Industri Internasional Karawang, taman industri terdekat, Hyundai dan LG Energy Solution menggabungkan investasi dalam pembangkit baterai USD 1,1 miliar yang akan mulai beroperasi pada 2024.

Baca Juga: Baru Saja Izinkan China Tambang Seluruh Tambang Nikel dan Lithium, Dunia Malah Siap Singkirkan Baterai Ion-Lithium demi Sumber Energi Lebih Terbarukan Ini, Rugikah Indonesia?

Tahun ini agenda Presiden Jokowi adalah dekarbonisasi, berjanji untuk mencapai karbon netral pada 2060.

Indonesia akan menjadi presiden G20 pada 2022, kelompok negara-negara yang memimpin ekonomi dunia, memberi Jokowi kesempatan untuk memamerkan inisiatif Indonesia di panggung global.

Rencana Hyundai untuk menjadikan Indonesia produsen EV besar sesuai dengan kebijakan Jokowi.

Kepala Hyundai Chung Euisun menghadiri sebuah konferensi di Indonesia Oktober lalu yang diadakan oleh pemerintah.

Baca Juga: Krisis Evergrande China Mulai Rugikan Seluruh Dunia, Malah Negara Eropa Ini yang Duluan Rasakan Akibatnya

Di sana, Chung mengatakan kepada Jokowi mengenai strategi kelompok tersebut untuk masa depan dan bersumpah membantu membangun pabrik mobil listrik di tanah Indonesia.

Indonesia sendiri memiliki kenangan tidak menyenangkan dengan Hyundai.

Perusahaan mobil tersebut menarik diri dari Indonesia dan juga Thailand dan pasar-pasar lain di ASEAN setelah krisis moneter Asia tahun 1997.

Awalnya ada rencana bergabung dengan Bimantara, sebuah konglomerat yang dikuasai oleh keluarga Cendana, dan membangun pabrik gabungan yang mampu memproduksi 100 ribu mobil per tahunnya.

Baca Juga: Sudah Guncang Dunia Karena Gurita Produksi Nikel di Indonesia, Perusahaan China Ini Akan yang Memegang Kendali Produksi Baterai Lithium di Indonesia

Namun investasi proyek itu menguap akibat gonjang-ganjing pasar finansial kala itu.

Lebih dari dua puluh tahun berikutnya, Hyundai mulai membangun citra baru di Indonesia sebagai pemimpin kelas atas.

Impor K-pop dan drama Korea Selatan telah membangun dasar yang cukup baik, membantu Hyundai menjual lebih banyak mobil dari Januari ke Juli daripada tahun 2019 kala sebelum pandemi.

Dalam sinyal lebih jauh mengenai posisi perusahaan, pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk menikmati kendaraan VIP dari mobil listrik Hyundai untuk pertemuan G-20 tahun depan.

Baca Juga: Luhut Boleh Berencana, AS Lah yang Kelak Menentukan, Kala Ambisi Indonesia Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar Sejagat Terancam Dijegal Hanya dengan Cara Culas Ini

Setelah perjuangan panjang di China, Hyundai melihat Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan selanjutnya setelah India.

Indonesia adalah pasar terbesar di wilayah ini, dengan 270 juta orang.

Tahun 2019, 1.03 juta mobil terjual di Indonesia menurut Federasi Otomotif ASEAN, memberi saham regional tertinggi Indonesia hampir 30%.

Sementara itu pembuat mobil Jepang masih ragu membuat investasi mobil listrik di Asia Tenggara.

Baca Juga: Bak Tabuh Genderang Perang, Indonesia Malah Ajak Musuh Bebuyutan China Ini untuk Bergabung dalam Industri Baterai Lithium dalam Negeri yang Sedang Booming, Siapa Mereka?

Hyundai yakin kondisi ini baik untuk mengubah arah kemajuan mereka.

Tempat pengisian daya mobil listrik, kekurangan yang menjadi pembatas menyebarkan adopsi kendaraan ini, akan dibangun dengan dukungan pemerintah Korea Selatan.

Sampai mobil listrik mencapai penyerapan optimal, Hyundai berharap citra merk yang perlahan-lahan bisa diperbaiki akan menjual lebih banyak mobil bahan bakar minyak (BBM) yang dibuat di Indonesia.

Korea Selatan dan Indonesia tahun 2019 telah menyepakati perdagangan bebas bilateral yang membebaskan 97% tarifnya.

Baca Juga: Saat Kucuran Dana Terus Mengalir untuk Industri Baterai Lithium Indonesia, Siapa Sangka Industri Baterai Lithium dan Nikel Indonesia-China Malah Dicacat Mati-matian oleh Pihak Internasional, Mengapa?

Pajak ekspor untuk komponen kendaraan telah dihapus, mendorong Hyundai untuk memperluas produksi di Indonesia.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait