Find Us On Social Media :

Saat Kucuran Dana Terus Mengalir untuk Industri Baterai Lithium Indonesia, Siapa Sangka Industri Baterai Lithium dan Nikel Indonesia-China Malah Dicacat Mati-matian oleh Pihak Internasional, Mengapa?

By May N, Rabu, 29 September 2021 | 13:52 WIB

PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (Kawasan Industri PT Indonesia Weda Bay) tempat produksi senyawa nikel untuk produksi baterai lithium Indonesia di Kalimantan

Intisari-Online.com - Industri baterai lithium Indonesia sudah masuk ke langkah selanjutnya, dengan pertengahan September lalu dua perusahaan Korea Selatan (Hyundai dan LG) mendirikan pabrik baterai lithium di Karawang.

Menyusul investasi tersebut, dua perusahaan China Shenzhen Chengxin Lithium Group dan Tsingshan Holding Group siap menjadi gurita investor baterai lithium Indonesia yang akan dibangun di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.

Kawasan Industri Morowali memang sudah menjadi kawasan industri baru tempat dibangun pabrik-pabrik baru untuk menggenjot ekonomi Indonesia.

Kini, lokasi tersebut menjadi tempat gelonggongan dana dari para investor terkemuka.

Baca Juga: Perkembangan Industri Baterai Mobil Listrik Indonesia Tak Lagi Angan Semata, Produsen Senyawa Lithium Terbesar Ketiga di Dunia Ini Kini Ikut Muluskan Ambisi Luhut dan Jokowi Ini

Nama Tsingshan Holding Group bukanlah nama asing dalam investasi di Indonesia.

Ia juga menjadi buah bibir pasar nikel dunia karena berhasil menggenjot produksi senyawa nikelnya setelah memproduksi di Indonesia.

Mereka menjadi investor utama smelter nikel di Indonesia.

Rupanya, smelter nikel ini juga menjadi kunci pengembangan industri baterai lithium atau baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Baca Juga: Sudah Guncang Dunia Karena Gurita Produksi Nikel di Indonesia, Perusahaan China Ini Akan yang Memegang Kendali Produksi Baterai Lithium di Indonesia