Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Panjaitan memiliki sedikit kepentingan tentang cengkeraman besi China pada industri nikel Indonesia.
Hal itu karena investor besar lainnya berduyun-duyun ke Indonesia, yang memiliki berbagai elemen mineral yang dibutuhkan untuk mengubahnya menjadi salah satu produsen baterai lithium dan mobil listrik terkemuka di dunia.
“Kami mengundang semua orang dan tidak ada yang datang, kecuali orang China,” kata Luhut dalam sebuah wawancara. “Jadi mereka disambut dan mudah ditangani.”
Ini bukan pertama kalinya Luhut membela peran China yang semakin meningkat dalam perekonomian Indonesia.
"Suka atau tidak, senang atau tidak senang, apa pun yang dikatakan, China adalah kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," katanya pada kuliah umum virtual tahun lalu. “Anda tidak bisa menghindari fakta di lapangan.”
Kepentingan Eropa sering tetap terfokus hanya pada satu tingkat proses manufaktur.
Melansir Asia Times, Kamis (4/2/2021), sementara pengisian daya keras China sedang mengembangkan rantai pasokan yang terintegrasi penuh, dari baja tahan karat dan baterai lithium hingga bahkan kawat tembaga dan produk jadi lainnya.
Seperti yang dikatakan Luhut: “Sepanjang jalan.”