Find Us On Social Media :

Indonesia Berhasil Dijadikan China Sebagai Pabrik Listrik Mereka, Tetapi Menteri Luhut Justru Ketar-ketir Karena Hal Ini

By Tatik Ariyani, Selasa, 9 Februari 2021 | 16:00 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan

Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Panjaitan memiliki sedikit kepentingan tentang cengkeraman besi China pada industri nikel Indonesia.

Hal itu karena investor besar lainnya berduyun-duyun ke Indonesia, yang memiliki berbagai elemen mineral yang dibutuhkan untuk mengubahnya menjadi salah satu produsen baterai lithium dan mobil listrik terkemuka di dunia.

“Kami mengundang semua orang dan tidak ada yang datang, kecuali orang China,” kata Luhut dalam sebuah wawancara. “Jadi mereka disambut dan mudah ditangani.”

Ini bukan pertama kalinya Luhut membela peran China yang semakin meningkat dalam perekonomian Indonesia.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Sekutu dan Teman Dekat China, Negara Ini Pertimbangkan Jadikan Salah Satu Pelabuhannya Sebagai Pangkalan Militer China

"Suka atau tidak, senang atau tidak senang, apa pun yang dikatakan, China adalah kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," katanya pada kuliah umum virtual tahun lalu. “Anda tidak bisa menghindari fakta di lapangan.”

Kepentingan Eropa sering tetap terfokus hanya pada satu tingkat proses manufaktur.

Melansir Asia Times, Kamis (4/2/2021), sementara pengisian daya keras China sedang mengembangkan rantai pasokan yang terintegrasi penuh, dari baja tahan karat dan baterai lithium hingga bahkan kawat tembaga dan produk jadi lainnya.

Seperti yang dikatakan Luhut: “Sepanjang jalan.”

Baca Juga: Buntung Bagi China Bisa Jadi Untung Bagi Negara Miskin, Pandemi Covid-19 Ternyata Merusak Rencana China Untuk Selelsaikan Proyek Ambisiusnya Ini