Advertorial
Intisari-Online.com - Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Iran dan China bulan ini.
Latihan akan berlangsung di Samudera Hindia.
Latihan angkatan laut ketiga negara itu berlangsung pada pertengahan Februari di wilayah Samudra Hindia utara, Duta Besar Rusia untuk Iran Levan Dzhagaryan mengatakan pada 8 Agustus, menurut Daily Mail.
Terakhir kali Rusia dan Iran melakukan latihan angkatan laut di wilayah tersebut adalah Desember.
Duta Besar Rusia Dzhagaryan mengatakan di atas kepada kantor berita RIA:
"Latihan angkatan laut multilateral akan berlangsung di Samudra Hindia bagian utara pada pertengahan Februari 2121".
Pada 2019, Rusia, Iran, dan China melakukan latihan angkatan laut di Samudra Hindia dan Teluk Oman.
Pada saat itu, Moskow mengatakan itu adalah latihan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kerjasama dan pelatihan angkatan laut.
Laksamana Iran Gholamreza Tahani mengatakan pada saat itu:
"Pesan dari latihan ini adalah untuk mempromosikan perdamaian, persahabatan dan keamanan melalui kerjasama dan persatuan, dan menegaskan bahwa Iran tidak terisolasi".
Latihan yang akan datang akan mencakup latihan penyelamatan untuk menyelamatkan kapal yang diserang oleh bajak laut.
Latihan tiga sisi akan menampilkan tampilan penembakan senjata.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan telah mengirimkan tiga kapal dari armada Baltik untuk latihan tersebut, termasuk satu fregat.
Teluk Oman, tempat latihan dilakukan, adalah perairan strategis karena hubungan langsungnya dengan Selat Hormuz, yang menyumbang seperlima dari minyak yang dikirim ke seluruh dunia.
Latihan antara Rusia, Iran, dan China dilakukan setelah AS mengumumkan penarikan kapal induk USS Nimitz di Timur Tengah.
Kapal sedang dalam perjalanan pulang untuk pemeliharaan dan perbaikan, setelah 10 bulan beroperasi di lepas pantai.
USS Nimitz seharusnya telah pergi pada bulan Desember, tetapi tetap bertahan sampai setelah pemilihan Presiden AS karena pejabat AS waspada terhadap ancaman dari Iran.
Sebelumnya diketahui bahwa angkatan laut India, Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Australia mengadakan latihan militer gabungan di Laut Arab serta Teluk Benggala.
Wilayah itu telah menjadi hotspot persaingan strategis Indo-China.
Hubungan China dengan empat negara tersebut diketahui tidak terlalu harmonis.
Dengan AS, China terlibat ketegangan ekonomi. Washington pun menjadi salah satu pihak yang paling lantang menentang klaim maritim China atas Laut China Selatan.
(*)