Find Us On Social Media :

Sudah Guncang Dunia Karena Gurita Produksi Nikel di Indonesia, Perusahaan China Ini Akan yang Memegang Kendali Produksi Baterai Lithium di Indonesia

By May N, Minggu, 26 September 2021 | 19:34 WIB

Kawasan Industri Indonesia Morowali (IMIP) di Sulawesi Tengah

Intisari-Online.com - Proyek baterai lithium Indonesia sempat hampir gagal tapi kemudian kini akhirnya mendapatkan kucuran dana menggiurkan.

Dua perusahaan China ini menjadi investornya.

Mengutip The Star, Shenzhen Chengxin Lithium Group Co Ltd dan gurita raksasa besi dan nikel Tsingshan Holding Group dari China akan menginvestasikan uang USD 350 juta untuk proyek lithium Indonesia guna memenuhi permintaan dari sektor baterai mobil listrik (EV).

Tsingshan yang mengguncang pasar nikel global dengan produksi meningkat dengan biaya murah di Indonesia kini mulai bekerja garap lithium saat harga untuk komoditas tersebut menguat di tengah penjualan EV di pasar China.

Baca Juga: Pantesan Indonesia Manggut-manggut Lautnya Dilewati Kabel Raksasa dari Australia Sampai Singapura, Suntikan Rp 40 Triliun Ini Bisa Jadi Pemulus Proyek Dua Negara Tetangga Ini di Indonesia

Chenxin mengatakan keduanya akan membangun pembangkit listrik guna membuat senyawa lithium di Kawasan Industri Morowali Indonesia di pulau Sulawesi.

Kawasan ini menjadi rumah bagi beberapa proyek investasi China termasuk pembuatan nikel dan kobalt, yang digunakan juga dalam baterai EV.

Chengxin mengatakan pembangkit listrik itu akan memproduksi 50 ribu ton lithium hidroksida setahun dan 10 ribu ton lithium karbonat setahun.

Namun mereka tidak menyatakan kapan akan memulai proyek tersebut.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Dijadikan China Sebagai Pabrik Listrik Mereka, Tetapi Menteri Luhut Justru Ketar-ketir Karena Hal Ini