Menon mengatakan meningkatkan kampanye vaksinasi akan membuat lebih banyak orang terlindungi dari risiko penyakit serius atau kematian.
Menurutnya, orang yang tertular COVID-19 selama wabah ke-2 dari Maret hingga Juli 2021 menciptakan kekebalan alami bagi orang India pada waktu itu dan vaksinasi telah membantu menambah kekebalan tersebut.
"Kombinasi mendapatkan COVID-19 terlebih dahulu dan divaksinasi nanti akan memberikan perlindungan yang lebih baik daripada hanya mendapatkan vaksin COVID-19," komentarnya.
Banyak penelitian ilmiah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi COVID-19 dan pulih sebelum vaksinasi mengembangkan 'kekebalan hibrida', kekebalan yang lebih baik daripada mereka yang baru saja divaksinasi.
Sejalan dengan itu, ahli virologi Anurag Agrawal juga sependapat dengan pendapat Menon, mengatakan bahwa rendahnya jumlah kasus bisa jadi karena sebagian besar penduduk terinfeksi varian Delta pada gelombang kedua, setelah itu sebagian besar penduduk dewasa yang telah menerima setidaknya 1 dosis vaksin COVID-19 untuk memperkuat kekebalan mereka.
"Faktanya, studi Serosurveys telah menunjukkan bahwa ada kemungkinan bahwa mayoritas orang India kemungkinan telah tertular COVID-19," katanya.
Ahli imunologi Vineeta Bal mengatakan ada dasar yang jelas bahwa divaksinasi lengkap sama dengan memiliki infeksi Covid-19 sebelumnya.
Hal tersebut akan membantu mengurangi keparahan penyakit secara signifikan di India.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR