Di bawah pimpinan Panembahan Senopati, Mataram mulai melancarkan kampanye militer melawan Kerajaan Pajang.
Pangeran Benawa sendiri kemudian bersekutu dengan Senopati, karena menilai pemerintahan Arya Pangiri merugikan rakyat Pajang, peperangan terjadi antara Pajang melawan Mataram hingga terjadi kekalahan Arya Pangiri.
Pangeran Benawa kemudian diangkat menjadi raja Pajang, yang akhirnya bergabung dengan Mataram yang dipimpin oleh Pangeran Gagak Baning, adik Panembahan Senopati, sebagai adipati.
Pada masa kekuasaannya, Panembahan Senopati memperluas daerah kekuasaan Mataram Islam ke wilayah di sekitarnya, berlanjut hingga daerah pesisir utara dan Jawa Timur.
Setelah Demak, Kedu, dan Bagelen berhasil dikuasai, kemudian Madiun, Surabaya, Kediri, dan Pasuruan.
Kesultanan Mataram dikenal sebagai kerajaan bercorak agraris dengan ibu kota di Kotagede, Yogyakarta.
Bisa dikatakan bahwa masa pemerintahan Panembahan Senopati ini sebagai awal kebangkitan Kerajaan Mataram Islam.
Dalam Babad Sangkala, dikisahkan Panembahan Senopati mangkat pada tahun 1601, saat berada di Desa Kajenar, lalu dimakamkan di Pasarean Mataram, Kotagede.
Singgasana Mataram kemudian diwariskan pada putranya, Mas Jolang, yang bergelar Panemabahan Hanyokrowati.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Source | : | Kompas.com,wikipedia |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR