Namun sementara Presiden Joko Widodo kini ingin memajukan target yang ia tetapkan untuk menghentikan batubara seluruhnya tahun 2040, pakar mengatakan akan membutuhkan waktu lebih lama mengingat biaya rendah dan perlawanan kuat dari pelobi batubara Indonesia.
Satu-satunya yang mungkin membantu adalah pertumbuhan permintaan listrik untuk 10 tahun ke depan diperkirakan naik sampai kira-kira 4.9% setahun, lebih rendah dari proyeksi 6.4% di bawah rencana 2019-2020.
Tahun lalu, pandemi Covid-19 melihat pertumbuhan negatif sampai -0.79%.
Batubara menyumbang 67% campuran energi untuk PLN, di bawah rencana PLN saat ini, batubara untuk generator listrik akan dikurangi 55% tahun 2025 dan 47% pada 2038, di mana energi terbarukan seharusnya menyumbang 28% untuk listrik.
Rencana Upaya Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN dari 2021-2030 yang dirilis bulan lalu, mencatat penambahan 40.600 MW dari energi terbarukan tahun 2030, tapi itu melibatkan 13.8129 MW dalam kapasitas bertenaga batubara yang sudah dalam pengembangan.
Bahkan, prediksinya adalah konsumsi oleh PLN dan produsen listrik independen akan meningkat 5.5% tahun depan, dari 102.5 juta ton sampai 108.1 juta ton, lebih dari separuh yang akan mengisi deposito "kelas rendah".
KOMENTAR