Menurut Hawass, butuh 10.000 pekerja dan lebih dari 30 tahun untuk membangun satu piramida, sepersepuluh dari tenaga kerja yang ditulis Herodotus setelah mengunjungi Mesir sekitar 450 SM.
Hawass mengatakan dan bahwa bukti menunjukkan bahwa sekitar 10.000 pekerja yang bekerja di piramida, makan 21 sapi dan 23 domba yang dikirim kepada mereka setiap hari dari peternakan.
Tetapi, meskipun mereka bukan budak, para pembangun piramida menjalani kehidupan kerja keras, kata Adel Okasha, pengawas penggalian.
Kerangka mereka memiliki tanda-tanda radang sendi, dan tulang belakang mereka yang lebih rendah menunjukkan kehidupan yang dilalui dalam kesulitan, katanya.
"Tulang-tulang mereka menceritakan kepada kita tentang betapa kerasnya mereka bekerja," kata Okasha.
Wildung mengatakan temuan itu memperkuat anggapan bahwa pembangun piramida adalah orang bebas, warga negara biasa.
"Tapi jangan dibesar-besarkan di sini, mereka hidup singkat dan studi kerangka tomografi menunjukkan bahwa mereka menderita kesehatan yang buruk, kemungkinan besar karena kerja keras mereka," katanya.
Begitulah menurut para arkeolog, keajaiban dunia yang kita lihat sekarang itu dibangun dengan 'keringat darah' para buruh.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR