Intisari - Online.com - Indonesia kali ini mendapat teguran keras karena diam saja melihat kapal-kapal China memasuki perairan Indonesia.
Padahal Indonesia biasanya mengamuk jika China mengusik Natuna.
Mengutip Asia Times, Menteri Pertahanan dan kandidat presiden prospektif Prabowo Subianto tetap diam, membuat juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah sebelumnya mengatakan ia tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal apakah Indonesia sudah berbicara dengan China terkait masuknya kapal China ke Indonesia.
Menambah misteri ini adalah kegagalan media mainstream Indonesia untuk meliput masuknya kapal-kapal China ini.
Sebelumnya, kapal China Haiyang Dizhi 10 seberat 6900 ton dan kapal Coast Guard China masuk ke Natuna pada 22 Oktober, 4 hari sebelum dimulainya pertemuan ASEAN.
Ditanya minggu lalu apakah kementerian memiliki komentar lebih jauh, Teuku Faizasyah mengatakan: "Ada pertukaran diplomasi antara China dan Indonesia terkait berbagai masalah kekhawatiran bersama, termasuk isu maritim."
Walaupun tampaknya naif, pejabat Indonesia telah sering mengatakan karena UNCLOS menetapkan koordinat yang menentukan ZEE negara tersebut, tidak ada yang perlu diperdebatkan dengan China.
Kapal-kapal China telah melakukan operasi pemetaan serupa di perairan Vietnam dan Malaysia.
KOMENTAR