4. Memiliki andil dalam kematian tiga saudara kandungnya.
Perebutan kekuasaan dan plot pembunuhan adalah tradisi Ptolemeus seperti pernikahan keluarga, dan Cleopatra serta saudara-saudaranya tidak berbeda.
Saudara-suami pertamanya, Ptolemy XIII, mengusirnya dari Mesir setelah dia mencoba untuk mengambil alih takhta, dan pasangan itu kemudian berhadapan dalam perang saudara.
Cleopatra kembali di atas angin dengan bekerja sama dengan Julius Caesar, dan Ptolemy tenggelam di Sungai Nil setelah dikalahkan dalam pertempuran.
Setelah perang, Cleopatra menikah lagi dengan adik laki-lakinya Ptolemy XIV, tetapi dia diyakini telah membunuhnya dalam upaya untuk menjadikan putranya sebagai penguasa bersamanya.
Pada 41 SM, dia juga merekayasa eksekusi saudara perempuannya, Arsinoe, yang dia anggap sebagai saingan takhta.
5. Tinggal di Roma pada saat pembunuhan Caesar.
Cleopatra bergabung dengan Julius Caesar di Roma mulai tahun 46 SM, dan kehadirannya tampaknya telah menimbulkan kegemparan.
Caesar tidak menyembunyikan bahwa Cleopatra adalah gundiknya, bahkan banyak orang Romawi yang tersinggung ketika dia mendirikan patung emasnya di kuil Venus Genetrix.
Cleopatra terpaksa melarikan diri dari Roma setelah Caesar ditikam sampai mati di senat Romawi pada tahun 44 SM, tetapi pada saat itu dia telah membuat 'tanda' di kota.
Gaya rambut dan perhiasan mutiaranya yang eksotis menjadi tren mode, dan menurut sejarawan Joann Fletcher, “begitu banyak wanita Romawi mengadopsi 'tampilan Cleopatra' sehingga patung mereka sering disalahartikan sebagai Cleopatra sendiri.”
6. Memimpin lusinan kapal perang dalam pertempuran laut.
Selain berhasil 'menaklukan' Julius Caesar, Cleopatra juga akhirnya menikahi jenderal Romawi, Mark Antony, dan memiliki tiga anak dengannya.
Tetapi, hubungan mereka juga melahirkan skandal besar di Roma.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR