Peran sihir di Mesir Kuno juga bermacam-macam, antara lain perlindungan atau penyembuhan.
Namun sihir juga dipakai untuk menghancurkan, seperti yang dipakai oleh penyihir-penyihir Ramses II ketika menyabotase perjalanan Nabi Musa AS.
Biasanya, sihir yang menghancurkan dipakai dengan cara nama dari musuh Firaun dari luar negeri atau pengkhianat Mesir dimasukkan ke dalam pot tanah liat atau patung tahanan yang terikat.
Obyek-obyek ini kemudian dibakar, dipatahkan atau dikubur di kuburan dengan keyakinan hal ini bisa melemahkan atau menghancurkan musuh.
Di kuil-kuil besar, pendeta melakukan upacara mengutuk musuh dalam urutan yang berbeda-beda, contohnya ular kekacauan Apophis, yang selamanya berperang dengan dewa matahari pencipta.
Gambar Apophis digambar pada kertas papirus atau dimodelkan dalam lilin, kemudian diludahi, diinjak-injak, ditikam dan dibakar.
Kemudian apapun yang tersisa dilarutkan dalam ember air seni.
Dewa dan dewi paling ganas dari yang dipercayai Mesir Kuno dipanggil untuk bertarung bersama menghancurkan setiap bagian Apophis, termasuk jiwa dan sihirnya.
KOMENTAR