Musuh manusia dari raja-raja Mesir juga bisa dikutuk ketika upacara.
Namun, sihir ini justru menjadi senjata makan tuan melawan Firaun Ramses III, yang dilakukan oleh komplotan pendeta, abdi dalem dan wanita harem / gundik-gundik Ramses III.
Para konspirator ini mendapatkan sebuah buku sihir penghancur dari perpustakaan kerajaan, dan menggunakannya untuk membuat ramuan, mantra tertulis, dan patung lilin yang dapat digunakan untuk melukai raja dan pengawalnya.
Patung-patung ajaib dianggap lebih efektif jika mereka memasukkan sesuatu dari korban yang dituju, seperti rambut, guntingan kuku, atau cairan tubuh.
Para wanita harem yang berbahaya akan bisa mendapatkan zat seperti itu tetapi plotnya tampaknya gagal.
Para konspirator diadili karena sihir dan dijatuhi hukuman mati.
Sihir juga diberikan ketika orang Mesir memasuki akhirat, yaitu agar tubuh dan jiwa mereka tetap selamat.
Oleh sebab itu dituliskan rapalan mantra-mantra dan kutukan yang mengancam akan mengirim hewan berbahaya untuk memburu perampok makam.
KOMENTAR