Saat kereta berangkat, disaksikan oleh ratusan penonton yang penasaran, kereta itu dipimpin oleh seorang pria menunggang kuda dengan bendera dan berhasil menempuh delapan setengah mil (14km) dalam dua jam dengan kecepatan rata-rata 13km/jam.
Perjalanan bersejarah terjadi setelah pertemuan antara Stephenson, yang telah membangun mesin uap untuk bekerja di tambang lokal, dan Edward Pease, putra seorang pedagang wol.
Pease berkeliling negara membeli bulu domba dari petani dan dalam perjalanannya menjadi yakin akan kebutuhan kereta api untuk membawa batubara dari tambang batu bara ke pelabuhan Pantai Timur.
Pada tahun 1821, bersama sekelompok pengusaha, ia membentuk perusahaan Stockton & Darlington Railway.
Kemudian dia membuat rencana untuk jalur delapan mil (12,9 km) untuk mengeksploitasi urat batu bara yang kaya. Kereta batu bara akan ditarik oleh kuda.
Ketika dia mendengar tentang skema tersebut, Stephenson menghubungi Pease dan mengatakan kepadanya bahwa dia harus mempertimbangkan untuk membangun kereta api lokomotif dan bahwa dia telah membangun sebuah lokomotif yang "senilai lima puluh kuda".
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR