Intisari-Online.com-Terjadi kecelakaan kereta api Taiwan yang penuh sesak tergelincir dan keluar dari relnya.
Insiden mengenaskan tersebut terjadi di dekat terowongan bawah tanah di Hualien, Taiwan, pada Jumat (2/4/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Kecelakaan kereta Taiwan hari ini terjadi di jalur timur sekitar pukul 09.30 waktu setempat.
Tim penyelamat masih berjuang untuk menyelamatkan para penumpang yang masih terjebak di dalam gerbong kereta api.
Polisi menduga, kecelakaan itu disebabkan oleh kendaraan konstruksi yang tiba-tiba meluncur dari tanggul lalu menabrak kereta sebelum memasuki terowongan.
Seorang korban selamat kecelakaan kereta Taiwan menceritakan momen mengerikan ketika insiden tabrakan itu terjadi.
Korban yang merupakan seorang wanita tak menyebut nama, mengatakan rasanya seperti terkena guncangan hebat.
"Rasanya seperti ada guncangan hebat yang tiba-tiba dan saya mendapati diri saya jatuh ke lantai," katanya kepada United Daily News (UDN) Taiwan.
"Kami memecahkan jendela untuk naik ke atap kereta agar bisa keluar," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.
Wanita selamat lainnya yang tidak disebutkan namanya bercerita ke saluran tv TVBS, para penumpang kecelakaan kereta Taiwan yang terjebak berteriak minta tolong, dan orang-orang lainnya tak sadarkan diri.
"Ada banyak orang yang berdesak-desakan di bawah kursi dan yang lainnya di atas kursi itu juga," ungkapnya.
Kabar terbaru dari kecelakaan kereta Taiwan pada Jumat (2/4/2021) kini telah menewaskan 51 orang.
Kecelakaan kereta Taiwan hari ini terjadi akibat bertabrakan dengan sebuah kendaraan hingga gerbongnya anjlok.
Kantor berita AFP mewartakan, kecelakaan kereta Taiwan hari ini adalah yang terparah di sana dalam puluhan tahun.
Menurut para petugas, insiden ini terjadi akibat kendaraan perawatan kereta api meluncur mundur dari tanggul di atas rel dekat kota Hualien.
"(Pengemudi) diduga tidak menarik rem parkir cukup kencang sehingga kendaraan meluncur 20 meter... ke rel kereta," kata Feng Hui-sheng wakil direktur Otoritas Kereta Api Taiwan kepada para wartawan.
Kereta delapan gerbong ini terisi penuh dengan sekitar 480 penumpang yang menuju pantai timur, untuk melakukan festival tahunan Tomb Sweeping atau Penyapuan Makam, yang menjadi hari libur nasional empat hari.