Tuntutan-tuntan tersebut termasuk 14 tuduhan pelecehan seksual terhadap anak di bawah usia 14 tahun, satu tuduhan pornografi anak dan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
Daschbach, yang tetap dihormati oleh banyak orang di Timor Timur, diadili di sana pada bulan Februari untuk menghadapi tuduhan melakukan pelecehan seksual terhadap gadis-gadis muda dalam perawatannya di penampungan anak yatim dan anak-anak miskin Topu Honis yang ia dirikan pada tahun 1992.
Jika terbukti bersalah, Daschbach menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.
Sidang yang tertutup untuk umum itu sempat tertunda beberapa kali hingga dilanjutkan pada Juli.
Ini menandai kasus pelecehan seksual pendeta pertama di tempat dengan persentase umat Katolik tertinggi di luar Vatikan.
Mirisnya, mantan Presiden Xanana Gusmao, yang dihormati sebagai pejuang kemerdekaan, juga secara terbuka mendukung Daschbach dengan pergi ke pengadilan bersamanya, yang tentunya membuat kecewa banyak pihak.
Selain itu, Daschbach rupanya juga menjadi buronan interpol Amerika Serikat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR