Perkelahian berlanjut di jalan-jalan, mengakibatkan korban jiwa.
Pemerintah Rusia memperkirakan 187 tewas dan 437 terluka, tetapi pihak oposisi mengklaim bahwa pembersihan dilakukan selama pemberontakan di mana lebih dari 2.000 orang kehilangan nyawa mereka.
Setelah Boris Yeltsin menegaskan posisinya sebagai Presiden Federasi Rusia, perang pecah di Republik Federal Chechnya.
Di satu sisi adalah Tentara Rusia dan di sisi lain separatis Chechnya yang memiliki hubungan dekat dengan ekstremis Islam.
Republik kecil di Kaukasus sebagian besar dihuni oleh penduduk Muslim, sehingga perang memiliki latar belakang agama.
Perang pecah pada tahun 1994 dan berlangsung hingga tahun 1996, ketika Rusia dipaksa untuk menandatangani gencatan senjata dan menarik diri dari Chechnya, meninggalkannya secara de facto merdeka.
7. Perang Chechnya Pertama
Menjadi salah satu konflik paling berdarah yang terjadi setelah runtuhnya Uni Soviet, meskipun jumlah korban tidak pernah disepakati secara resmi oleh kedua belah pihak.
Angka resmi untuk kematian militer Rusia adalah 5.732, sementara sebagian besar perkiraan menyebutkan jumlahnya antara 3.500 dan 7.500, atau bahkan setinggi 14.000.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR