Sayangnya ketika tugas pasukan AS di negaranya hampir selesai, maka pasukan elite Afghanistan akan menjadi garis pertahanan terakhir melawan Taliban.
"Satu-satunya hal yang menghambat kemajuan Taliban saat ini adalah pasukan khusus dan angkatan udara," ujar Vanda Felbab-Brown, rekan senior di Brookings Institution, kepada AFP saat milisi belum menguasai Afghanistan.
Tapi selain itu, pasukan elite Afghanistan sering mendapati diri mereka kewalahan dan tanpa bantuan lokal.
"Setiap hari kita kehilangan orang-orang hebat, pria-pria tangguh, para perwira yang sangat baik, NCO, dan tentara," kata Jenderal Alizai.
Walau begitu, mereka tidak menyerah.
Kini pasukan elite Afghanistan menyatakan siap untuk menyerang balik Taliban.
Mereka akan menyerang di bawah komando Wakil Presiden Afghanistan, Amirullah Saleh.
Saleh sendiri telah mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin sah negara tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR