"Ini lebih menantang," kata Kepala Komando Operasi Khusus Mayor Jenderal Haibatullah Alizai.
Semangat pasukan elite Afghanistan makin runtuh tak kalah terjadi pembunuhan brutal kepada anggotanya namun tidak ada bala bantuan yang datang.
Kejadian itu baknya ilustrasi gamblang tentang bagaimana mereka bisa terisolasi dan dikalahkan.
Padahal, sebelum itu pasukan elite Afghanistan tidak pernah kalah dalam pertempuran.
Tentu saja itu berkat peralatan militer canggih milik militer AS.
Mengenakan kacamata penglihatan malam, senapan buatan AS, dan peralatan tempur modern lainnya, pasukan khusus Afghanistan sempat mengejutkan Taliban ketika mereka pertama kali muncul pada 2008.
Pada saat itu, pasukan elite Afghanistan dengan cepat memberantas Taliban.
"Mereka sangat bagus. Mereka sangat terlatih. Mereka tahu cara menembak, bergerak, dan berkomunikasi," Todd Helmus, analis RAND Corporation yang berbaur dengan tentara di lapangan pada 2013, kepada AFP.
Dalam 10 tahun, jumlah mereka bertambah banyak, walau tidak diketahui angka pastinya.
Namun, dua sumber keamanan mengatakan kepada AFP, ada sekitar 56.000 personel pasukan khusus yang terdiri dari tentara, polisi, dan dinas intelijen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR