Penulis
Intisari-Online.com - Setelah pasukan AS ditarik dari Afghanistan, Afghanistan jatuh ke tangan Taliban hanya dalam hitungan hari.
MomenAfghanistanjatuh ke tangan Taliban pun dimanfaatkan kelompok militan itu untuk mengolok-olok pasukan Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagaimiliter terkuat di dunia.
Salah satunya dengan mengolok-olok salah satu foto paling ikonik dari Perang Dunia 2 ketika pasukan AS mengibarkan bendera AS di Iwo Jiwa.
Foto asli itu diambil tahun 23 Februari 1945.
Pada saat itu, enam Marinir AS menancapkan bendera Amerika di atas bukit yang dilanda pertempuran di Iwo Jima.
Gunung Suribachi adalah puncak tertinggi pulau Iwo Jima dan bisa dibilang posisi paling strategis bagi pasukan.
Militer AS berusaha menguasai pulau Jepang, termasuk lereng Suribachi, lapor History Channel.
Fotografer Associated Press Joe Rosenthal pun menangkap foto ikonik itu saat pasukan Amerika berjuang untuk menguasai Suribachi.
Para prajurit dilaporkan bersorak untuk pengibaran bendera.
Rosenthal mengambil total tiga foto di atas Suribachi: foto pengibaran bendera, foto kedua sangat mirip dengan pengibaran dan foto 18 Marinir tersenyum dan melambai ke kamera.
Foto kedua dan ketiga tidak terlalu mempengaruhi atau terkenal.
Akan tetapi foto pertama yang memperlihatkanenam tentara yang mengibarkan bendera Amerika menjadi foto yang paling banyak direproduksi dalam sejarah.
Karenanya,Rosenthal memenangkan Hadiah Pulitzer untukfoto tersebut.
Nah, kini sekelompok pejuang Taliban merilis koleksi foto propaganda.
Di manaBatalyon Badri 313 Taliban, unit pasukan khusus Taliban, membuat reka ulangfoto itu pada minggu ini.
Dalam versi mereka, sekelompok tentara terlihat mengibarkan bendera Taliban dengan cara yang sama.
Uniknya pejuang Taliban itu memakai senjata dan perlengkapan AS yang kemungkinan dicuri dari militer sekutusetelah Kabul dikuasai.
Badri 313 sendiri adalah unit khusus pejuang Taliban yang berpakaian seperti tentara AS dengan mengenakan kamuflase, sepatu bot tempur, dan pelindung tubuh.
Para prajurit itu bajkan mengendarai Humvee lapis baja dan membawa karabin M4.
Hingga kini dari mana pasukan itumemperoleh peralatan AS tidak diketahui.
Akan tetapi itu tampaknya merupakan kombinasi dari perangkat keras militer AS dan yang digunakan oleh pasukan Afghanistan.
Para pejabat AS mengatakan kelompok militan telah menyita sisa-sisa persenjataan senilai sekitar 28 miliar Dollar AS yang diberikan Amerika kepada pasukan Afghanistan antara tahun 2002 dan 2017.
"Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang," kata seorang pejabat kepada Reuters tanpa menyebut nama.
Analis memperkirakan Badri 313 akan terus tumbuh dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut sebuah laporan dari India Today, Badri 313 bersiap seperti unit komando pasukan khusus lainnya.
Mereka juga menggunakan pelatihan taktis dan serangan di lokasi yang dirahasiakan yang dijalankan oleh Taliban.
Ketika Taliban pertama kali merilis gambar Badri 313, para ahli percaya bahwa mereka mengirim sinyal bahwa kelompok itu sekarang memiliki kemampuan militer modern.