Penulis
Intisari-Online.com - Seperti yang sudah kita tahu semua bahwaAfghanistan jatuh ke tangan Taliban sejak Minggu (15/8/2021).
SejakAfghanistan jatuh ke tangan Taliban, pemerintah negara itu mundur.
Bahkan PresidenAfghanistan Ashraf Ghani pun melarikan diri.
Sementara itu Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Salehtetaptinggal di negara itu.
Namun diamundur ke kampung halamannya di Lembah Panjshir.
Lembah Panjshir. adalah satu-satunya wilayah yang belum ditaklukkan Taliban.
Lalu Panglima Perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum juga melarikan diri. Diamelintasi perbatasan ke Uzbekistan pada Sabtu (14/8/2021).
Ketika para pemimpinnya mundur, para pejuang mujahidin di Afghanistan mulai bertindak.
Pejuang mujahidin merupakanistilah bagi umat Muslim yang turut dalam suatu peperangan atau terlibat dalam suatu pergolakan.
Dan kehadiran merekadi Afghanistan tidak main-main.
Dilansir dari kompas.com menurutlaporan pada Jumat (20/8/2021), bahkan pejuangmujahidin di Afghanistan berhasil merebut kembali tiga daerah di provinsi Baghlan negara itu dari Taliban.
Para pejuangmujahidin juga dibantu penduduk setempat.
Sehinggadistrik Banu, Pol-e-Hesar dan De Salah di provinsi Baghlan berhasildikuasai kembali oleh pasukan anti-Taliban.
Dalam pertempuran itu, dilaporkansekitar 60 militan Taliban tewas atau terluka dalam pertempuran.
Tentu saja itu merupakan kabar baik mengingat Taliban sudah bergerak cepat di seluruh negeri.
Ini terjadimenjelang batas waktu 31 Agustus penarikan pasukan AS dariAfghanistan.
KondisiAfghanistan makin kacau balau ketika Taliban sukses memasuko Kabul, ibukotaAfghanistan.
Hal ini pun membuat warga ketakutan setengah mati dan memilih kabur dari negara itu.
Akibatnya warga berbondong-bondong menenuhi bandara Kabul untuk naik pesawat.
Padahal mereka tidak punya tiket atau visa ke luar negeri.
Kekacauan dibandara Kabul bertambah mengerikan ketika puluhan orang rela memanjat bagian luar pesawat militer Amerika Serikat (AS).
Kejadian mengerikan itu terekam media dan menyebar dengan cepat di sosial media.
Akibatnya sudah jelas. Mereka tak akan sanggup bertahan di atas dan membuat 3 orang jatuh dari pesawat militer AS dari langit.
Di darat, hampir seminggu ketikaAfghanistan dikuasai Taliban,pasukan lokal di lapangan tampaknya tidak berdiam diri dan terus melakukan perlawanan terhadap Taliban.
Bahkan walau tanpa bantuan pasukan AS sekalipun.
Di media sosial tersebar foto dan video tentangbentrokan nyata antara Taliban dan perlawanan lokalpada Jumat (20/8/2021).
Sebuah akun Twitter yang dinamai Provinsi Panjshir di negara itu—yang merupakan sarang perlawanan terhadap Taliban, melaporkan beberapa hal tentang peristiwa di provinsi tetangga Baghlan pada Jumat (20/8/2021) dalam bahasa Persia dan Inggris.
"Distrik Pul-e-Hesar diambil kembali dari #Taliban dan pertempuran berkecamuk di distrik Deh-e-Salah dan Banu," akun tersebut diunggah pada 8.40 pagi waktu setempat.
"Sumber-sumber lokal mengatakan Taliban telah diserang dari beberapa daerah dan menderita banyak korban," kata mereka.
Tajuden Soroush, koresponden senior untuk Iran International, sebuah stasiun TV Persia yang berbasis di London, Inggris, juga berkicau tentang peristiwa di provinsi Baghlan pada Jumat (20/8/2021).
Dia mengutip mantan pejabat pemerintah Afghanistan.
"Seorang mantan pejabat pemerintah Afghanistan memberitahu saya bahwa pasukan perlawanan lokal di provinsi Baghlan telah merebut kembali distrik Banu dan Pol-e-Hesar dari Taliban."
"Mereka maju menuju distrik Deh Salah."
"Sekitar 60 pejuang Taliban tewas atau terluka," menurut Soroush kicaannya pada Jumat (20/8/2021) pukul 08.53 waktu setempat .
Dia kemudian menambahkan: "Distrik De Salah juga jatuh ke tangan pasukan perlawanan lokal."
Perjuanganpejuangmujahidin masih panjang karena Taliban telah merebut ibu kota dan kota terbesar di provinsi Baghlan, Pul-e-Khumri, pada 10 Agustus.
Perebutan itu sebagai bagian dari pengambilalihan cepat wilayah di seluruh negeri.