Eks pejuang Timor Timur yang dimaksud secara khusus tersebut adalah Eurico Barros Guterres atau yang umum dikenal dengan Eurico Guterres.
Sosok ini memang bisa disebut salah seorang eks pejuang Timor Timur yang cukup kontroversial.
Sampai-sampai saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberinya penghargaan Bintang Jasa Utama, berbagai lembaga HAM dan koalisi masyarakat mengecamnya.
Amnesty International dan aliansi masyarakat sipil yang terdiri dari organisasi di Indonesia dan Timor Leste bahkan sampai meminta Jokowi untuk mencabut pengahargaan yang diberikan kepada Eurico.
Kecaman dan tuntutan tersebut bukan tanpa sebab. Eurico disebut-sebut memiliki rekam jejak yang sangat buruk di Timor Leste.
Darah-darah yang tumpah di Bumi Lorosae diklaim terjadi akibat ulah pria yang lahir di Waitame Timor-Timur pada 4 Juli 1969.
Eurico sendiri sebenarnya memulai 'karier' di bidang politik atau pejuang sebagai pendukung kemerdekaan Timor-Timur.
Hanya saja, seiring berjalannya waktu, tepatnya sebelum Timor Leste memutuskan untuk lepas dari Indonesia, Eurico justru tenar sebagai Wakil Panglima Milisi Pro Indonesia.
KOMENTAR