Intisari-online.com - Xanana Gusmao adalah sosok yang disebut sebagai pahlawan bumi lorosae.
Ia mati-matian berjuang demi kemerdekaan Timor Leste bersama dengan Fretilin, dan Jose Ramos-Horta.
Namun, sejak merdeka dari Indonesia, Timor Leste masih dilanda kemiskinan.
Bahkan Xanana menyebut, Timor Leste akan menjadi negara mati 10 tahun kemudian.
Alasannya tentu saja negara tersebut, masih terbelenggu dengan kemiskinan, pengangguran, dan korupsi.
Padahal cita-cita rakyat Timor Leste ngotot ingin merdeka adalah supaya bisa mengatur kekayaannya sendiri.
Sayangnya impian itu tampaknya belum terwujud hingga saat ini.
Hingga kini menurut PBB, Timor Leste berada di urutan ke 152 dari 162 negara termiskin di dunia.
Ini merupakan kabar mengejutkan bagi rakyat Timor Leste yang baru saja memisahkan diri dari Indonesia selama dua dekade lalu.
Sementara itu, Xanan bocorkan situasi di Timor Leste, ia pesimis negaranya bisa keluar dari Zona kemiskinan.
Gusmao mengatakan, ia menyimpandananya di Bank New York.
Dana ratusan triliun rupiah itu bisa cair 10 tahun mendatang, tetapi Timor Leste akan menjadi negara mati.
Menurut Oekui Post, laporan trimestral dari Banco Central Timor Leste.
Baru-baru ini mengumumkan, dana perminyakan Timor Leste yang tersimpan di sana sebesar 18,4 miliar dollar AS (Rp273 triliun).
Mulai 2021, pemerintah Timor Leste akan menggunakan uang tersebut untuk kebutuhan belanja 1,4 miliar dollar AS (Rp20,77 triliun).
Untuk mendiskusikan hal itu sebuah seminar digelar untuk mendiskusikan anggaran nasional Timor Leste.
Dalam acara itu, mantan PM dan pejabat Timor Leste hadir.
Xanana menyebutkan, negaranya memiliki uang simpanan di Bank New York.
Gusmao juga sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos di tingkat parlemen, karena memiliki suara mayoritas.
"Anggaran bisa saja lolos, tetapi prosedurnya yang bermasalah," katanya.
Ia menambahkan, dana perminyakan masih ada.
Jika Dipimpin Taur Matan Ruak
Tetapi menurutnya, jika pemerintah Taur Matan Ruak memimpin hingga 10 tahun lagi, semua orang akan mati.
Anak kecil di Timor Leste terlihat kelaparan dan kurang gizi
Dia mengambil contoh, untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, bayar catering, juga tidak tahu bagaimana cara kelola uang.
Pemerintahan itu juga tutup mata dalam menganggarkan untuk proyek yang bersifat emergensi, seperti pandemi Covid-19.
"Ini artinya selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana."
"Kalau 10 tahun mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan," katanya.