Di Indonesia kendaraan ini disebut becak, karena berasal dari kata China, bee (kuda) dan tja (kereta). Kendaraan ini dulunya dibawa oleh seekor kuda.
Kendaraan ini dulunya menggunakan tenaga seekor kuda.
Ada juga julukan lain yang biasa digunakan untuk menyebut wahana ini seperti betjak, betja, dan beetja.
Namun julukan tersebut sebenarnya memiliki arti yang hampir sama dengan becak karena Indonesia memiliki sejarah dalam beberapa kali perubahan bahasa formal.
Pada tahun 1937, majalah Star Weekly menyebut kendaraan ini sebagai tiga ban, sebelum resmi bernama becak.
Yang lain percaya bahwa becak datang dari Makassar ke Batavia pada akhir tahun 1930-an, mungkin tahun 1938-1939.
Versi ini telah dibuktikan oleh sebuah cerita yang ditulis oleh jurnalis Jepang.
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa pernah ada seorang pedagang sepeda di Makassar tetapi usahanya tidak berjalan dengan baik.
Kemudian, sang saudagar memodifikasi produknya menjadi becak yang oleh masyarakat Indonesia saat ini disebut becak untuk menarik lebih banyak orang untuk membeli.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR